Dia mengatakan, Israel hanya melakukan upaya yang gagal dan memalukan untuk menerbangkan quadcopters (drone) yang telah ditembak jatuh.
Namun, Iran sempat memberlakukan pembatasan penerbangan komersial beberapa jam setelah serangan, meski kini pembatasan tersebut telah dicabut.
Di sisi lain, ledakan juga dilaporkan terjadi di Irak dan Suriah, tempat kelompok bersenjata yang didukung Iran beroperasi.
Namun tidak jelas apakah ledakan tersebut terkait langsung dengan serangan di Isfahan.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan sebuah situs pertahanan udara di selatan Suriah telah terkena serangan rudal Israel pada Jumat dini hari waktu setempat.
Israel belum mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan tersebut.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Dengan meremehkan insiden serangan Israel, Iran mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan, lapor Reuters.
Respons Iran itu tampaknya bertujuan untuk menghindari perang di wilayah Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan drone yang diluncurkan Israel adalah drone kecil dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Media dan pejabat Iran menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup", bukan oleh Israel, sehingga tidak perlu adanya pembalasan.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut.
Baca juga: Iran Sepelekan Serangan Israel, Sebut Tembakan IDF ke Isfahan Tak Picu Kerusakan Besar
"Sumber asing dalam insiden ini belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan dari luar, dan diskusi lebih mengarah pada infiltrasi dibandingkan serangan," kata pejabat tersebut.
Israel pun tidak mengatakan apa pun tentang insiden itu dan sekutunya, Amerika Serikat, menolak untuk ikut campur.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)