Pasukan pendudukan terus melakukan pengepungan ketat di kamp tersebut, untuk hari kedua berturut-turut, dan mendorong lebih banyak bala bantuan dan kendaraan ke lingkungan tersebut, khususnya lingkungan klinik, alun-alun kamp, dan jalan menuju ke lingkungan integrasi.
Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu puluhan rumah warga Palestina, membawa anjing polisi ke dalamnya, menggeledah dan merusaknya, serta menangkap para pemuda di antara mereka.
Institusi Kegubernuran Tulkarem menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional dan semua pihak untuk campur tangan dalam mengizinkan tim medis memasuki kamp Nour Shams, dan menghentikan agresi dan pengepungan terhadap kamp tersebut.
Aksi pengepungan IDF ini mengakibatkan kondisi sulit bagi Palestina selama dua tahun terakhir di mana mereka kekurangan makanan, air, dan obat-obatan untuk pasien, terutama penyakit kronis, serta pemadaman listrik dan air serta komunikasi di wilayah yang luas.
Rusaknya infrastruktur di kamp menyebabkan terputusnya aliran listrik, air, komunikasi, dan internet, mengisolasi kamp dari lingkungan sekitarnya.
Sementara suara bentrokan dan ledakan terdengar dari waktu ke waktu di kamp dan kamp Tulkarem yang berdekatan.
"Pasukan nasional dan milisi di Tulkarem pada hari Sabtu mengumumkan duka cita atas jiwa para martir, dan serangan komersial komprehensif untuk semua aspek kehidupan, mengecam kejahatan pendudukan dan agresi terhadap Palestina," kata laporan Khaberni.
Pusat Informasi Palestina (Ma'ta) menyebutkan ada 100 aksi perlawanan terjadi di Tepi Barat selama periode tanggal 12 hingga 17 bulan ini.
Lembaga tersebut menyebut operasi tersebut bervariasi mulai dari penembakan, pelemparan alat peledak, pelemparan batu, konfrontasi dengan pemukim, atau demonstrasi.
(oln/khbrn/almydn/*)