“Sudah jelas bahwa alasan utama atas apa yang terjadi adalah pengaktifan dan penggunaan telepon seluler secara besar-besaran oleh personel di zona jangkauan senjata musuh."
“Faktor ini memungkinkan musuh untuk menemukan dan menentukan koordinat lokasi prajurit yang melancarkan serangan rudal,” tambahnya.
Namun, Rusia kemungkinan besar akan menggunakan taktik serupa untuk menguntungkannya.
Rusia diketahui menggunakan sistem peperangan elektronik Leer-3, yang mampu mengidentifikasi 2.000 ponsel dalam jarak 3,7 mil, yang berpotensi mengungkap lokasi di Ukraina, Sky News melaporkan.
Peperangan elektronik memanfaatkan spektrum elektromagnetik, termasuk sinyal seperti radio, inframerah, atau radar, untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan musuh dalam menggunakan sinyal tersebut, menurut produsen pertahanan Lockheed Martin.
Cara ini memainkan peran penting dalam konflik sejauh ini karena potensinya dalam mengidentifikasi target dan memerangi serangan pesawat tak berawak.
Meskipun bahaya penggunaan ponsel di medan perang tampak besar, laporan Enea mengatakan:
"Perangkat seluler – meskipun memiliki risiko – memiliki kegunaan sebagai sistem komunikasi cadangan; sarana untuk mendokumentasikan pergerakan musuh, membuat laporan setelah tindakan, atau informasi intelijen lainnya; dan sebagai sistem propaganda/pembuatan konten."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)