TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintah Ukraina membekukan semua layanan konsuler bagi warga pria dengan usia militer yang berada di luar negeri.
Artinya bagi pria Ukraina berusia 18 hingga 60 tahun harus kembali ke negaranya untuk memperbarui paspor atau dokumen mereka. Atau mereka dipanggil paksa pulang ke negerinya.
Langkah ini dilakukan sebagai awal dari program wajib militer untuk merekrut tentara guna memerangi penjajah Rusia.
Baca juga: Janji AS Masih Angin Surga, Inggris Akan Kirim Missil Jarak Jauh dan Ratusan Lapis Baja ke Ukraina
Pembekuan layanan konsuler Ukraina di seluruh dunia tersebut mulai berlaku pada Selasa (23/4/2024).
Konsulat Ukraina akan “menangguhkan sementara” semua layanan bagi pria berusia antara 18 dan 60 tahun, yang berarti orang-orang tersebut hanya dapat memperoleh dokumen setelah kembali ke negaranya.
Media Ukraina, Strana memberitakan, surat pembekuan layanan konsuler tersebut diteken oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Andrei Sibiga.
“Saya menginstruksikan, mulai 23 April 2024, untuk menangguhkan sementara tindakan konsuler atas permohonan warga negara Ukraina laki-laki berusia 18 hingga 60 tahun,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Sibiga.
Pembekuan tersebut hanya dikecualikan bagi warga yang akan membuat kartu identitas untuk kembali ke Ukraina.
Kebijakan tersebut berlaku hingga klarifikasi lebih lanjut diterima mengenai prosedur penerapan ketentuan Hukum Ukraina tentang Penguatan Mobilisasi yang diundangkan pada 17 April dan akan mulai berlaku pada bulan Mei.
Media Zerkalo Nedeli mengabarkan, para pejabat tinggi Ukraina telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk membawa pengungsi usia militer kembali ke negaranya.
Beberapa negara Uni Eropa, seperti Jerman, Austria, Hongaria, dan Republik Ceko, yang merupakan salah satu negara tujuan utama warga Ukraina yang melarikan diri dari konflik, secara eksplisit menolak gagasan untuk menangkap dan memulangkan pengungsi Ukraina.
Baca juga: Janji AS Masih Angin Surga, Inggris Akan Kirim Missil Jarak Jauh dan Ratusan Lapis Baja ke Ukraina
Padahal, pria yang lebih muda bisa menjadi tentara yang lebih baik karena mereka sehat secara fisik dan dapat menangani teknologi baru dengan lebih mudah, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada YouTuber Prancis Hugo Travers pada akhir pekan akhir pekan lalu dikutip oleh Russia Today.
Jumlah pengungsi Ukraina di Uni Eropa diperkirakan hampir 2 juta orang dengan jumlah terbanyak berada di Polandia yaitu sekitar 1,1 juta.
Pengungsi terbanyak sebenarnya menyeberang ke Rusia yaitu 6 juta lebih, namun mereka tidak bisa diharapkan pulang ke Ukraina, karena sudah 'diamankan' oleh musuh.