"Selama mereka masih ada di setiap inci tanah kami," ujarnya.
“Klaim pendudukan yang menghubungkan kemenangan dengan memasuki Rafah dan menghancurkan sisa-sisa brigade di sana hanyalah upaya untuk merasakan kemenangan palsu.
Menurutnya, tentara Israel terus kecewa dengan pencapaiannya di Gaza, hingga pada akhirnya mereka berfokus terhadap pembunuhan warga sipil Gaza, termasuk wanita dan anak-anak.
“Tentara yang fokus membunuh anak-anak dan perempuan, menghancurkan kuburan, membalas dendam terhadap jenazah para syuhada, menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, mengebom truk bantuan, dan membunuh anggota organisasi bantuan kemanusiaan internasional dan lokal adalah tanda tentara merasakan kekalahan yang signifikan dan kekecewaan, tidak ada satu pun yang percaya diri dengan pencapaiannya."
Update Korban di Gaza Palestina
Israel terus melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina, hingga menewaskan banyak warga sipil Palestina.
Hampir 34.200 warga Palestina telah terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak, mengutip Anadolu Agency.
dan lebih dari 77.000 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-200, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)