Bulan ini, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, yang juga dikenal sebagai UNRWA, mengatakan 62 persen dari seluruh rumah di wilayah yang terkepung telah rusak atau hancur.
Hampir 90.000 unit rumah telah hancur sementara hampir 300.000 unit telah rusak akibat serangan udara dan darat Israel, menurut kantor media Gaza.
Sebuah laporan Bank Dunia dan PBB yang diterbitkan pada tanggal 2 April mengatakan kerugian yang ditimbulkan pada infrastruktur penting dalam empat bulan pertama perang Israel diperkirakan mencapai $18,5 miliar.
1,1 juta orang menghadapi kekurangan pangan
Sekitar 1,1 juta orang – setengah dari populasi Gaza sebelum perang – hidup dalam bencana kerawanan pangan, kata badan pengawas kelaparan dunia, yang dikenal sebagai Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 18 Maret.
Bencana kerawanan pangan merupakan tingkat kerawanan pangan terburuk menurut IPC, mengacu pada kondisi di mana terdapat kelaparan dan kekurangan gizi akut.
Di Gaza utara, kelaparan kemungkinan akan terjadi pada bulan Mei dan dapat menyebar ke seluruh wilayah kantong tersebut pada bulan Juli, tambah laporan itu.
Menurut IPC, kelaparan didefinisikan sebagai kondisi ketika setidaknya 20 persen rumah tangga menghadapi kekurangan pangan yang ekstrem, setidaknya 30 persen anak-anak menderita kekurangan gizi akut, dan setidaknya dua orang dewasa atau empat anak untuk setiap 10.000 orang meninggal setiap hari karena kelaparan atau kombinasi malnutrisi dan penyakit.
26 rumah sakit hancur dan ratusan petugas medis tewas
Pasukan Israel telah berulang kali menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk mengepung beberapa fasilitas kesehatan terbesarnya.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus pada tanggal 30 Maret mengatakan hanya 10 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi bahkan dengan kondisi minimal.
Tlaleng Mofokeng, pelapor khusus PBB untuk hak atas kesehatan, pada hari Senin mengatakan setidaknya 350 profesional kesehatan telah terbunuh sejak 7 Oktober dan 520 orang terluka.
Kantor media Gaza pada hari Selasa (23/4/2024) mengatakan 485 staf medis telah tewas sejak perang dimulai.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)