TRIBUNNEWS.COM - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa membandingkan skala kehancuran di Gaza dengan kerusakan yang terjadi di kota-kota Jerman pada Perang Dunia II.
Dilansir Euro News, Josep Borrell mengatakan bahwa peninjauan dari Bank Dunia dan PBB menyebutkan biaya pembangunan kembali infrastruktur Gaza mencapai $90 miliar.
“Dapat dikatakan lebih dari 60 persen infrastruktur fisik rusak dan 35 persen hancur total,” ujarnya.
"Kota-kota di Gaza lebih hancur dibandingkan kota-kota di Jerman selama Perang Dunia Kedua."
Hal ini disampaikannya dalam sesi pleno Parlemen Uni Eropa mengenai respons blok tersebut terhadap pembunuhan pekerja bantuan kemanusiaan, jurnalis, dan warga sipil oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Selasa (23/4/2024).
Borrell membuka sesi tersebut dengan mengatakan lebih dari 240 pekerja bantuan telah terbunuh.
“Kita harus mengulangi sekali lagi bahwa Israel harus menghormati hukum internasional,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Israel harus menjamin perlindungan semua warga sipil dan semua pekerja kemanusiaan.
34.000 orang terbunuh
Mengutip Al Jazeera, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 34.183 orang tewas dan 77.084 luka-luka dalam serangan Israel.
Sekitar 72 persen dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak, menurut informasi terkini dari Kantor Media Pemerintah Gaza pada hari Selasa (23/4/2024).
Pada hari Senin, kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan seorang anak di Gaza terbunuh atau terluka setiap 10 menit.
Baca juga: Pengamat Militer: Skenario Terburuk Konflik Iran-Israel Adalah Terjadinya Perang Adidaya
Sementara itu, 7.000 orang hilang, menurut Kantor Media Pemerintah, banyak yang diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.
62 persen rumah hancur
Banyak daerah pemukiman di Gaza telah rusak dan hancur akibat pemboman Israel yang tiada henti.
Setidaknya 75.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza oleh pasukan Israel, menurut kantor media Gaza.