TRIBUNNEWS.COM - Gerai KFC di Malaysia tutup dengan alasan kondisi ekonomi yang sulit.
QSR Brands (M) Holdings Bhd, yang mengoperasikan waralaba KFC dan Pizza Hut di Malaysia, mengatakan pihaknya menutup sementara gerai KFC "sebagai respons atas kondisi ekonomi yang menantang".
"QRS Brands dan KFC Malaysia mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola peningkatan biaya bisnis dan fokus pada zona perdagangan dengan keterlibatan tinggi,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Senin (29/4/2024) malam.
Namun, media lokal melaporkan bahwa penutupan tersebut dipicu oleh aksi boikot produk berafiliasi Israel sebagai dukungan bagi Palestina.
Dikutip dari Reuters, keseluruhan pernyataan yang dikeluarkan QRS Brands tidak menanggapi laporan media.
Dikenal sebagai negara yang mayoritas warganya beragama Islam, Malaysia memang punya nama sebagai pendukung setia Palestina.
KFC mengurangi operasinya di Malaysia dan sudah menutup sekitar 20 persen gerainya.
QSR Brands membenarkan telah menangguhkan operasi 108 gerai di seluruh negeri, kata harian berbahasa Mandarin Nanyang Siang Pau, berdasarkan informasi dari Google Maps.
Peta tersebut menunjukkan toko KFC mana yang statusnya diperbarui menjadi “tutup sementara”.
Dikutip dari US News, karyawan dari toko yang terkena dampak ditawari kesempatan untuk pindah ke gerai lain yang penjualannya lebih tinggi.
“Karyawan dari toko yang terkena dampak ditawari kesempatan untuk pindah ke toko yang beroperasi sebagai bagian dari strategi taktis untuk mengoptimalkan sumber daya di zona perdagangan dengan keterlibatan pelanggan yang lebih tinggi,” kata perusahaan itu.
Baca juga: McDonalds Umumkan Akuisisi 225 Waralaba Lokal Israel di Tengah Ramainya Aksi Boikot
Sebuah sumber di QSR, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan perusahaan tersebut melihat boikot tersebut sebagai peluang untuk menghentikan beberapa operasi toko KFC yang telah membebani neraca keuangannya.
Riset yang dilakukan The Straits Times terhadap tiga gerai di Kuala Lumpur di Jalan Ipoh, Jalan Sultan dan Taman Melawati menemukan tanda-tanda yang mengatakan bahwa mereka “tutup sementara”.
Kotak-kotak ditumpuk di dalam restoran.