Turunan dari MiG-23, MiG-27 adalah pesawat serang darat dan digunakan dalam konflik seperti Perang Soviet-Afghanistan.
MiG-29 unggul dalam pertempuran udara-ke-udara.
Pesawat jenis ini sering diekspor dan masih digunakan oleh beberapa angkatan udara di dunia.
Sementara itu Su-24, meski usianya sudah tua, tetap beroperasi dengan beberapa angkatan udara, termasuk Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Udara Ukraina.
Kazakhstan sejauh ini sering menjalin hubungan dekat dengan Rusia dan secara historis merupakan salah satu sekutu terkuatnya.
Namun hubungan kedua negara itu berubah sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Kazakhstan dinilai lebih bersekutu dengan Barat, sehingga memicu kemarahan sebagian orang di Rusia.
The Kyiv Post melaporkan bahwa upaya Kazakhstan untuk meningkatkan kemampuan militernya tampaknya dilatarbelakangi dengan meningkatnya keterlibatan negara-negara Barat, yang menandakan pergeseran dari hubungan historis dengan Moskow.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Kazakhstan pada Februari 2023.
Ia mengatakan bahwa AS sangat mendukung kemerdekaan, integritas teritorialnya, menurut AFP.
Beberapa propagandis Rusia, menyarankan agar Rusia beralih ke Kazakhstan setelah invasi mereka ke Ukraina selesai.
Baca juga: Rusia Klaim 100 Tentara Ukraina Terbunuh dalam Pertempuran 24 Jam di Donetsk
Salah satu komentator TV Rusia, Vladimir Solovyov, mengatakan negaranya harus memperhatikan fakta bahwa Kazakhstan adalah masalah berikutnya karena proses Nazi yang sama dapat dimulai di sana seperti di Ukraina.
Sementara itu, perjanjian mengenai perdagangan, pendidikan, lingkungan hidup, dan pasokan mineral mencerminkan hubungan yang semakin erat antara Kazakhstan dan negara-negara Barat dalam menghadapi tantangan geopolitik yang ditimbulkan oleh negara-negara tetangga seperti Rusia, China, Afghanistan, dan Iran.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)