AS: Kami Hampir Mencapai Kesepakatan dengan Arab Saudi Soal Aspek Bilateral Normalisasi Israel
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS), pada Kamis (2/5/2024), menyatakan kalau pihaknya “sangat dekat” untuk mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi dalam konteks normalisasi hubungan negara kerajaan itu dengan Israel.
Kesepakatan AS-Arab Saudi tersebut dilaporkan mengenai aspek bilateral dari kerangka normalisasi hubungan dengan Israel lapor Anadolu.
Baca juga: Houthi Naik Darah Lihat Arab Diam Saat Israel Koleksi Kuburan Massal di Gaza, Serangan Diperluas
“Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai bagian-bagian bilateral dari perjanjian normalisasi… Ada beberapa rincian yang harus terus kami kerjakan, namun kami pikir kami dapat mencapai kesepakatan mengenai rincian tersebut dalam waktu yang sangat singkat,” juru bicara Departemen Luar Negeri AS , Matthew Miller, mengatakan kepada wartawan.
“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada bagian terpisah dari hal tersebut, yaitu proposal jalan menuju Negara Palestina,” tambahnya.
Miller menegaskan kembali posisi Arab Saudi mengenai normalisasi dengan Israel,.
Ada dua dua persyaratan dasar yang harus terpenuhi yaitu ketenangan di Gaza dan jalan menuju Negara Palestina yang merdeka.
“Kami sudah sangat jelas, Arab Saudi sudah sangat jelas bahwa ini adalah paket kesepakatan yang mencakup komponen bilateral, dan juga mencakup jalan menuju dua negara,” kata Miller.
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Rabu kembali dari kunjungan tiga hari ke Timur Tengah, dengan singgah di Arab Saudi, Yordania, dan Israel.
Baca juga: Netral Ala Arab Saudi-UEA: Larang AS-Israel Pakai Wilayah Udara, Berbagi Info Intelijen Soal Iran
Ajak Negara Arab Kecam Iran
Dalam turnya ke negara-negara Arab tersebut, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyerukan integrasi pertahanan yang lebih erat di antara negara-negara Teluk Arab sebagai tanggapan terhadap ancaman Iran.
Seruan itu dilontarkan Antony Blinken saat mengunjungi Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia dan bertemu para timpalannya di kawasan itu.
AS menyalahkan Iran yang melakukan serangan balasan setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April.
Serangan Israel itu meruntuhkan sebagian besar kompleks itu dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds elit Iran.
Iran membalas Israel dengan meluncurkan Operasi Janji Sejati, yang menembakkan 300 drone dan rudal ke situs militer Israel pada 13 April 2024.