TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-800 pada Jumat (3/5/2024).
Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron menyebut bahwa senjata yang dipasok oleh London ke Ukraina dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
"Ukraina mempunyai hak untuk menyerang di dalam wilayah Rusia karena Moskow melakukan serangan di dalam wilayah Ukraina," ucap Cameron.
"Anda dapat memahami mengapa Ukraina merasa perlu untuk mempertahankan diri," lanjutnya.
Cameron baru-baru ini menjanjikan £3 miliar per tahun “selama diperlukan” untuk membantu Kyiv.
Menteri luar negeri mengumumkan bahwa sumbangan peralatan militer Inggris akan mencakup bom berpemandu presisi, rudal pertahanan udara, dan peralatan untuk 100 tim pertahanan udara bergerak untuk menembak jatuh drone dan rudal Rusia.
Inggris juga berkomitmen untuk menggandakan produksi amunisi dalam negerinya dengan menginvestasikan tambahan £10 miliar selama 10 tahun ke depan.
“Kami baru saja mengosongkan semua yang kami bisa dalam hal pemberian peralatan,” kata Cameron.
Patrick Wintour, wartawan Britania Raya menulis bahwa ini adalah janji belanja militer terbesar Inggris sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun 2022 kemarin.
Padahal, pada bulan Januari 2023 kemarin, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak sudah menjanjikan bantuan militer sebesar £2,5 miliar ke Ukraina untuk tahun 2024-2025.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-800:
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-799: AS Tuding Moskow Gunakan Senjata Kimia Terlarang di Medan Perang
- Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan pertanyaan mengenai kapan pasukan Barat diterjunkan ke Ukraina dapat dijawab jika Rusia menerobos garis depan Ukraina dan Kyiv mengajukan permintaan seperti itu.
Dalam sebuah wawancara bersama The Economist, Macron tampak mempertahankan pendiriannya mengenai ambiguitas strategis.
"Saya tidak mengesampingkan apa pun, karena kita menghadapi seseorang yang tidak mengesampingkan apa pu," terang Macron, merujuk pada sosok Presiden Rusia, Vladimir Putin.
- Setidaknya delapan anak terluka di kota Derhachi di wilayah Kharkiv timur laut Ukraina pada hari Kamis (2/5/2924( ketika bom berpemandu Rusia menghantam sebuah lokasi dekat kompleks olahraga tempat mereka berlatih.
Seorang pria lanjut usia juga terluka dalam eskalasi tersebut. - Sementara itu, situasi medan pertempuran makin memanas.
Bahkan Rusia baru saja mengumumkan pihaknya telah merebut desa Berdychi yang terletak sekitar 12 kilometer dari barat laut Avdiivka pada Kamis (2/5/2024).
Pencapaian Moskow diraih seminggu setelah pasukan Ukraina menarik diri.
Selama akhir pekan, Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengatakan pasukan telah mundur dari Berdychi dan dua desa terdekat lainnya untuk melindungi “nyawa dan kesehatan para pembela kami”. - Perusahaan energi Rusia Gazprom mengatakan pada hari Kamis (2/5/2024) bahwa pihaknya mengalami rekor kerugian tahunan pada tahun 2023 karena pasar Eropa praktis tertutup untuk ekspor gasnya akibat sanksi perang.
Perusahaan milik negara ini menderita kerugian bersih sebesar 629 miliar rubel ($6,9 miliar/£5,5 miliar) pada tahun 2023 dibandingkan dengan laba bersih sebesar 1,23 triliun rubel pada tahun 2022.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-798: Rusia Mulai Bombardir Sejumlah Wilayah Ukraina
- Gubernur tiga wilayah Rusia melaporkan bahwa fasilitas energi dirusak oleh serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Gubernur wilayah Oryol Andrei Klychkov mengatakan infrastruktur energi terkena dmpak di dua komunitas.
Gubernur Smolensk dan Kursk melaporkan satu fasilitas rusak di setiap wilayah. - Kremlin telah menolak tuduhan AS bahwa pasukan Rusia menggunakan senjata kimia kloropikrin terhadap Ukraina.
Moskow juga mengkritik sanksi baru AS, termasuk terhadap entitas di Tiongkok dan negara-negara lain yang telah dikaitkan oleh penyelidik Barat dengan upaya perang Rusia.
Beberapa bank Tiongkok telah berhenti melayani klien Rusia setelah diperingatkan bahwa mereka dapat terkena sanksi barat, media Rusia dan barat melaporkan dalam beberapa bulan terakhir.
Pemerintah Tiongkok mengatakan akan mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” sebagai tanggapan terhadap “sanksi ilegal dan sepihak” terhadap hubungan perdagangan “normal”.
Paket AS menargetkan hampir 300 entitas di Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain.
Tiongkok tidak pernah mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina dan dituduh secara tidak langsung mendukung perang tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)