Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan udara ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Serangan Israel di Damaskus itu menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds elit Iran.
Iran membalasnya dengan Operasi Janji Sejati, dengan meluncurkan 300 drone dan rudal ke situs militer Israel pada 13 April 2024.
Sebagian besar serangan balasan itu ditangkis oleh jet dan sistem pertahanan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khamenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.
Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.789 jiwa dan 78.204 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (8/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Iran VS Israel