TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang mengguyur Afghanistan menyebabkan banjir bandang merendam beberapa provinsi.
Provinsi Baghlan Utara merupakan satu di antara provinsi yang paling terkena dampaknya.
Pada Sabtu (12/5/2024), Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan banjir bandang telah menewaskan lebih dari 300.00 orang di provinsi Baghlan.
Tidak hanya itu, ribuan rumah di provinsi tersebut telah hancur akibat aliran air dan lumpur yang deras.
"Banjir bandang melanda #Afghanistan, menewaskan lebih dari 300 orang di Baghlan dan menghancurkan lebih dari 1000 rumah," tulis WFP, melalui akun X, yang sebelumnya Twitter, dikutip dari Al Jazeera.
Namun ada perbedaan antara jumlah korban tewas yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga kemanusiaan.
Pada hari yang sama, Organisasi Migrasi Internasional PBB mengatakan ada 218 orang tewas di Bahghlan.
Sementara, juru bicara kementerian dalam negeri, Abdul Mateen Qani mengatakan bahwa 131 orang telah tewas di Baghlan.
Banjir juga telah menyebabkan banyak orang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat dan bergegas menyelamatkan mereka yang terluka.
“Dengan mengumumkan keadaan darurat di daerah-daerah yang terkena dampak, Kementerian Pertahanan Nasional telah mulai mendistribusikan makanan, obat-obatan dan pertolongan pertama kepada orang-orang yang terkena dampak,” kata pihak Kementerian Pertahanan Sosial.
Angkatan udara mengatakan pihaknya telah memulai operasi evakuasi pada Sabtu.
Baca juga: Rusia Akan Jadikan Ukraina Ajang Permalukan AS Seperti Perang di Vietnam dan Afghanistan
Mereka menambahkan, lebih dari 100 orang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit.
The Guardian melaporkan, korban selamat berhasil menyelamatkan diri melalui jalan-jalan yang berlumpur dan dipenuhi puing-puing serta bangunan-bangunan yang rusak pada hari Sabtu.