News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dilema Besar Israel: Akan Kalah Besar jika Setop Perang, Terjun ke Jurang jika Nekat Teruskan

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Iran berkumpul di Lapangan Imam Hussein, Teheran, untuk mendengar pidato pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, 3 November 2023. Nasrallah mengatakan Hizbullah akan membalas serangan Israel pada hari Selasa, 2 Januari 2024, yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri.

TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin kelompok Hizbullah, Hasan Nasrallah, menyebut Israel kini menghadapi dilema besar.

Menurut Nasrallah, Israel akan menderita kekalahan besar jika menghentikan perang di Jalur Gaza.

Namun, di sisi lain, negara Zionis itu akan “terjun ke jurang” jika meneruskan perang yang sudah berlangsung lebih dari setengah tahun itu.

Dilema tersebut diungkapkan Nasrallah dalam pidatonya pada Senin (13/5/2024), untuk memperingati gugurnya panglima militer bernama Sayyed Mustafa Badreddine.

Dilansir dari Al Manar, Nasrallah berujar bahwa Hamas ingin Operasi Banjir Al-Aqsa menjadi kesempatan untuk merevitalisasi perjuangan rakyat Palestina.

Di samping itu, operasi tersebut juga akan mengingatkan seluruh dunia tentang Palestina dan hak rakyat Palestina yang dicampakkan dan dilupakan.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (AFP)

Nasrallah menyebut kini rakyat Palestina beserta hak-hak mereka disoroti di seluruh belahan dunia.

Kata dia, ada lebih dari 140 negara yang memilih mendukung Palestina aga menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dia turut menyinggung peristiwa ketika utusan Israel merusak salinan Piagam PBB untuk menolak masuknya Palestina sebagai anggota PBB.

Menurut Nasrallah, tindakan itu memperlihatkan arogansi Israel dan pengabaian terhadap resolusi internasional.

Nasrallah menyoroti aksi unjuk rasa pro-Palestina di banyak kampus di Amerika Serikat (AS), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Barat lainnya.

Baca juga: Rudal Berat Jihad Mughniyeh, Senjata Baru Hizbullah yang Langsung Hantam Tentara Israel di Sheeba

Dia mengklaim unjuk rasa itu membuat para pejabat Israel dan AS geram.

Kata pemimpin Hizbullah itu, keteguhan rakyat Palestina sejak Oktober 2023 telah membuat dunia menerima ide pendirian negara Palestina.

Bahkan, menurut dia, pemerintahan AS yang munafik pun kini mempertimbangkan adanya negara Palestina.

Nasrallah menyebut Operasi Banjir Al-Aqsa dan perang di beragam front antara kelompok perlawanan dan Israel telah mengungkap kebarbaran Zionis.

Dia mengklaim tak ada satu pun dalam entitas Zionis yang mampu meraih kemenangan di Gaza sejak perang di sana meletus.

Bahkan, warga Israel mengolok-olok Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketika dia berujar bahwa tentara pendudukan Israel segera mendapatkan kemenangan di Gaza.

Warga Israel berkata kepada para pejabat Zionis bahwa tiga tujuan utama dalam perang di Gaza belum tercapai hingga saat ini.

Tiga tujuan itu adalah melenyapkan Hamas, membebaskan sandera, dan melindungi pemukiman dari rudal Gaza.

Nasrallah mengatakan Hamas terus melawan tentara pendudukan Israel di Gaza, menahan sandera, dan menembakkan rudal ke pemukiman Zionis di selatan wilayah Palestina yang diduduki Israel.

“Israel menampilkan diri sebagai ‘negara’ terkuat di kawasan ini, mengklaim memiliki tentara terkuat di kawasan ini, mendapatkan dukungan dari negara terkuat di dunia, yakni Amerika Serikat, yang memberi Israel ratusan jet tempur, puluhan kapal perang, jembatan militer, keahlian, teknologi, satelit, dan badan intelijen,” ujar Nasrallah.

“Bayangkan bagaiman Israel dengan kemampuan seperti itu dan dukungan AS tetap gagal mencapai satu pun targetnya di Gaza selama 8 bulan.”

Baca juga: Iron Dome Sudah Rentan, Israel Utara Diselimuti Api setelah Diserang Hizbullah

“Gaza, sebuah area dengan luas sekitar 270 km persegi, sudah dikepung selama 20 tahun, dengan kemampuan militer yang rendah.”

Nasrallah menyebut hal itu mencerminkan ketidakmampuan Israel dan membuat Zionis kehilangan kepercayaan diri.

Dia turut menyebut Hizbullah akan terus melancarkan serangan di perbatasan untuk melawan Israel demi mendukung Gaza.

Hizbullah pamerkan rudal baru

Hizbullah membombardir kumpulan tentara Israel di perbatasan Shebaa dengan rudal bernama Jihad Mughniyeh pada hari Minggu, (12/5/2024).

Jihad Mughniyeh adalah rudal taktis kelas berat jenis baru milik Hizbullah.

Rudal itu membawa hulu ledak seberat 120 kg dan mempunyai kekuatan destruktif yang besar.

Menurut pernyataan Hizbullah, rudal itu berhasil menghantam target dengan akurat dan menimbulkan kerusakan besar.

Rudal dinamai seperti nama seorang pejuang Hizbullah yang dibunuh Israel di Suriah tahun 2015 silam, yakni Jihad Mughniyeh.

Dikutip dari The New Arab, Jihad adalah putra Imad Mugniyeh, salah satu pendiri Hizbullah.

Dalam eskalasi terbaru, Hizbullah meluncurkan senjata-senjata baru dalam berbagai tahap.

Baca juga: Hizbullah Gelar 7 Operasi Militer ke Israel: Gunakan Berbagai Senjata, Upaya Cegah Genosida di Rafah

Sebagai contoh, Nasrallah mengungkapkan sejumlah senjata baru saat berpidato.

Senjata itu di antaranya rudal Burkan yang membawa hulu ledak seberat 300 hingga 500 kg dan bisa terbang tanpa terdetekasi sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini