Pada Senin (6/5/2024), Israel melancarkan serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza selatan, yang merupakan tempat 1,5 juta warga Palestina mengungsi dari pengeboman Israel.
“Tidak ada keraguan bahwa hal ini akan berdampak pada situasi di perairan sekitar Yaman,” katanya.
Ia juga menekankan posisi Houthi yang menolak serangan Israel yang merugikan warga sipil Palestina.
“Kami menyerukan penghentian segera penembakan terhadap kapal komersial dan tindakan lain apa pun yang menghambat navigasi maritim,” tambah Nebenzia.
Perwakilan Rusia itu juga menekankan bahwa kehadiran koalisi AS di Laut Merah hanya memperburuk situasi di Yaman.
"Hal ini semakin memperumit situasi yang sudah rumit di Laut Merah," ujarnya, dikutip dari Mehr News.
Perang saudara antara kelompok Houthi dengan pasukan pro-pemerintah Yaman masih berlangsung hingga saat ini, dengan Houthi menguasai wilayah utara termasuk ibukota Yaman, Sana'a.
Meski pertempuran di Yaman berkurang sejak gencatan senjata pada tahun 2022, masih terdapat beberapa "titik api" di Yaman.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.091 jiwa dan 78.827 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (14/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel