Israel mengklaim bahwa menghilangkan Yahya Sinwar adalah langkah pertama untuk memusnahkan Hamas, yang disebut berada di Rafah.
Mengutip laporan para pejabat AS kepada The New York Times, Yahya Sinwar tidak pernah pergi dari Khan Yunis.
Baru-baru ini Yahya Sinwar dilaporkan muncul di lapangan dan memeriksa para pejuang Hamas.
Hal ini memicu ketidakpuasan yang meluas di publik Israel karena kegagalan mencapai tujuan perang di Jalur Gaza untuk menghancurkan Hamas.
"Badan intelijen Israel setuju dengan penilaian Amerika bahwa Yahya Sinwar dan para pemimpin lainnya tidak berada di Rafah," kata pejabat AS yang dirahasiakan identitasnya, kepada The New York Times, Senin (13/5/2024).
(Tribunnews.com)