News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Drone Hizbullah Meluncur 35 Km dari Perbatasan Hantam Pangkalan Militer Israel di Galilea Bawah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan udara pesawat-pesawat tempur Israel, menargetkan sejumlah pinggiran kota Bekaa Timur, terutama Nabi Sheet, Taibe, Al-Khariba, dan Brital, Lebanon Selatan. Suara bom serangan Israel ini terdengar di seluruh penjuru Kegubernuran Baalbek dan Hermel. Serangan ini menjadi balasan atas ledakan drone Hizbullah di Pangkalan Udara Israel di Galilea Bawah, Kamis (16/5/2024).

Media Israel: Drone Hizbullah Sanggup Meluncur 35 Km dari Perbatasan Hantam Fasilitas Vital Militer IDF

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel (IDF) pada Kamis (16/5/2024) mengkonfirmasi kalau fasilitas militer 'sensitif' mereka di kawasan Galilea Bawah

Dalam serangan pada Rabu tersebut, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan drone bermuatan bahan peledak ke pangkalan Angkatan Udara Israel tempat balon pendeteksi rudal raksasa, yang dikenal sebagai Sky Dew, dioperasikan.

Media Israel, Times of Israel, menyoroti serangan Hizbullah kali ini sebagai serangan terdalam gerakan perlawanan Lebaonon terhadap Israel di tengah perang Gaza yang tengah berkecamuk.

Baca juga: Komandan Senior Lapangan Dibunuh Israel, Hizbullah Luncurkan 40 Rudal dari Lebanon ke Galilea

Bukan apa-apa, pangkalan udara Israel di Galilea Bawah tersebut terletak di dekat Persimpangan Golani, sekitar 35 kilometer (21 mil) dari perbatasan Lebanon.

"IDF pada Kamis pagi mengkonfirmasi bahwa salah satu drone Hizbullah menghantam fasilitas militer sensitif di daerah Golani Junction," tulis laporan tersebut menyoroti jauhnya jangkauan serangan yang bisa dilakukan Hizbullah.

Dua drone diluncurkan dalam serangan itu, dan satu drone ditembak jatuh oleh pertahanan udara, menurut militer Israel.

Drone peledak kedua menghantam fasilitas tersebut, dan kerusakannya sedang dinilai oleh militer Israel.

Baca juga: Hizbullah Gelar 7 Operasi Militer ke Israel: Gunakan Berbagai Senjata, Upaya Cegah Genosida di Rafah

Balon mata-mata Israel ditembak jatuh hingga hancur oleh gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, Selasa (14/5/2024). (Hezbollah military media) ((Hezbollah military media))

Aerostat Sky Dew Masih Eror, Jet IDF Gempur Lebanon

Hizbullah telah meluncurkan ribuan drone, rudal, dan roket ke Israel utara dalam tujuh bulan terakhir, meskipun serangan tersebut sebagian besar terbatas pada wilayah perbatasan.

Hingga Rabu, kelompok perlawanan Lebanon tersebut telah menembakkan proyektil ke sasaran Israel hingga sekitar 15 kilometer (9 mil) dari perbatasan.

Aerostat Sky Dew, sebuah balon radar berteknologi mutakhir, dikerahkan Israel di ketinggian untuk mendeteksi rudal jarak jauh, rudal jelajah, dan drone yang masuk.

"Balon canggih ini pertama kali digunakan sekitar dua tahun yang lalu, namun sistem ini belum beroperasi dan mengalami kemunduran yang signifikan dalam penerapannya," tulis laporan tersebut.

Menanggapi serangan tersebut, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan semalaman di Baalbek, Lebanon timur laut, yang merupakan basis Hizbullah sekitar 100 kilometer dari perbatasan.

Serangan itu menargetkan pabrik senjata Hizbullah, yang digunakan untuk membuat amunisi dan drone berpemandu, menurut penilaian militer.

Media Lebanon menggambarkan serangan Israel sebagai serangan terbesar di wilayah Baalbek di tengah perang.

Baca juga: Hizbullah Menggila, Israel Perpanjang Booking Hotel Pemukim Utara yang Mengungsi Hingga Akhir Tahun

Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke arah wilayah pendudukan Israel. Pada Minggu (12/5/2024) untuk pertama kalinya Hizbullah mulai menggunakan rudal berat berhulu ledak 120 kilogram yang dinamai Rudal Jihad Mughniyeh, di ambil dari nama Jihad Mughniyeh, putra Emad Mughniyeh, komandan senior Hizbullah, yang gugur di tangan Israel, pada tahun 2015. (IRNA)

Balas Kematian Komandan Lapangan

Hizbullah mengatakan serangan pesawat tak berawak itu merupakan respons terhadap serangan Israel baru-baru ini di Lebanon selatan yang menewaskan anggota kelompok tersebut.

Pada Selasa malam, seorang komandan lapangan utama, Hussein Ibrahim Makki, tewas dalam serangan pesawat tak berawak IDF.

Makki, menurut sumber militer Israel, adalah perwira intelijen unit Front Selatan Hizbullah, yang memiliki peran yang relatif senior dalam kelompok  tersebut.

Setelah serangan tersebut, Hizbullah melakukan beberapa serangan besar di Israel utara, termasuk serangan pesawat tak berawak.

Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung Gaza di tengah perang di sana.

Sejauh ini, bentrokan di perbatasan telah mengakibatkan sepuluh kematian warga sipil di pihak Israel, serta kematian 14 tentara dan cadangan IDF.

Ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada korban jiwa.

Hizbullah telah menyebutkan 298 anggotanya dibunuh oleh Israel selama pertempuran yang sedang berlangsung, sebagian besar di Lebanon tetapi beberapa juga di Suriah.

Di Lebanon, 60 anggota kelompok lainnya, seorang tentara Lebanon, dan sedikitnya 60 warga sipil tewas.

(oln/almydn/khbrn/toi/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini