Namun tidak satu pun gambar satelit yang dilihat CNN menunjukkan tanda-tanda adanya serangan terhadap gudang senjata rudal atau artileri, atau terjadi ledakan sekunder.
Meskipun Moskow tampaknya lebih unggul dalam operasi darat baru-baru ini, pasukan Kyiv telah menikmati keberhasilan yang berkelanjutan dalam menargetkan Armada Laut Hitam Rusia, baik dalam serangan rudal atau serangan drone laut.
Pada bulan Maret, Ukraina mengatakan pihaknya menyerang dua kapal angkatan laut Rusia, bersama dengan pusat komunikasi dan beberapa fasilitas lain milik Armada Laut Hitam, dalam serangan besar pada malam hari.
Ukraina mengatakan kapal yang diserang adalah dua kapal pendarat amfibi, Yamal dan Azov.
Lebih dari 20 kapal angkatan laut Rusia kini telah dinonaktifkan atau dihancurkan, sepertiga dari seluruh armada.
Meskipun Ukraina sebenarnya tidak memiliki angkatan laut sendiri, inovasi teknologi, keberanian, dan ketidakmampuan Rusia telah membuat Ukraina unggul di sebagian besar wilayah Laut Hitam.
Pada bulan Oktober tahun lalu, citra satelit menunjukkan bahwa Rusia merelokasi beberapa kapal angkatan lautnya menjauh dari Sevastopol setelah serangkaian serangan Ukraina.
Dalam perkembangan lain yang dilaporkan The Guardian, pada Kamis (16/5/2024), Ukraina mengaku pihaknya berupaya menstabilkan garis depan di wilayah Kharkiv.
Baca juga: Citra Satelit Tangkap Pergerakan Kapal Angkatan Laut Rusia, Dipindahkan dari Pelabuhan Sevastopol
Berdasarkan data dari Institute for the Study of War (ISW), Moskow baru saja merebut 278 kilometer persegi wilayah Ukraina, antara tanggal 9-15 Mei 2024 kemarin.
Dapat dikatakan kalau ini merupakan perolehan teritorial terbesar Rusia sejak pertenganan Desember 2022 kemarin.
Peringatan serangan udara yang berkepanjangan di sebagian besar wilayah Kharkiv dicabut pada Jumat (17/5/2024) pagi.
Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov mengatakan setidaknya ada lima drone menyerang Kharkiv.
Stasiun penyiaran publik Suspilne mengatakan peringatan serangan udara diaktifkan selama lebih dari 16,5 jam di Kota Kharkiv.
Dana Moneter Internasional (IMF) akan memulai misi baru di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.