News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gara-gara Israel Tutup Penyeberangan Rafah, WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza selama 10 Hari

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah bangunan di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 18 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Jumat, (17/5/2024), persediaan medis di Gaza mulai menipis.

Terutama selama 10 hari ini tidak ada pasokan medis yang memasuki Gaza.

Ini terjadi setelah Israel menutup penyeberangan Rafah.

Penyeberangan Rafah yang sengaja ditutup ini menimbulkan banyak dampak bagi warga Gaza.

Sebelumnya, satu-satunya penyeberangan ke Gaza yang dibuka hanyalah perbatasan Rafah.

Namun, saat ini Israel juga menutup penyeberangan tersebut yang menyebabkan situasi menjadi semakin sulit di Gaza.

"Penutupan Israel terhadap penyeberangan Rafah ke Gaza telah menyebabkan "situasi yang sulit", kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic, dikutip dari Asharq Al-Aaswat.

Tarik mengatakan bahwa bantuan persediaan medis yang masuk ke Gaza terakhir kalinya pada awal Mei 2024.

“Persediaan medis terakhir yang kami dapatkan di Gaza adalah sebelum 6 Mei," katanya.

Sejak tanggal 7 Mei 2024, pasukan Israel telah mulai memasuki Rafah.

Tidak hanya itu, perbatasan Rafah yang menjadi salah satu jalan pengiriman memasuki Gaza sengaja mereka tutup.

Selain memerlukan pasokan makanan, saat ini warga Gaza membutuhkan bahan bakar agar fasilitas medis dapat berjalan.

Menurut laporan AFP, fasilitas kesehatan di Gaza membutuhkan 1,8 juta liter bahan bakar setiap bulannya.

Sementara itu, bahan bakar yang memasuki Gaza terakhir hanya sebesar 159.000 liter.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini