Wakil presiden pertama Iran adalah orang paling berkuasa kedua di cabang pemerintahan terpilih setelah presiden.
Baca juga: Mahmoud Ahmadinejad, Sosok Populis Iran yang Bikin Israel Ketakutan Bakal Gantikan Ebrahim Raisi
Dia dijadwalkan untuk memimpin rapat kabinet saat presiden tidak hadir dan mengoordinasikan kegiatan wakil presiden lainnya.
Wapres pertama berpartisipasi dalam pembahasan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC), yang dipimpin oleh presiden.
Dia akan menjadi presiden jika presiden menjadi tidak mampu, dan pemimpin tertinggi menyetujuinya.
Sebagai wakil presiden pertama, Mokhber ditugaskan untuk melaksanakan prioritas kebijakan dalam dan luar negeri Pemimpin Tertinggi.
Selain melakukan diplomasi dengan negara mitra strategis seperti Suriah, Rusia, dan Tiongkok, Mokhber sesekali bertemu dengan komandan teroris dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak.
Berbeda dengan Raisi, dia juga pernah bertemu dengan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pendahulu Raisi, Hassan Rouhani, memainkan peran yang lebih aktif di IAEA dan sesekali bertemu dengan direktur jenderal lembaga tersebut.
Sebagai informasi Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden akan berlangsung pada tahun 2025.
Sanksi
Pada bulan Juli 2010, Uni Eropa (UE) memasukkan Muhammad Mukhbar, Presiden Setad dalam daftar orang dan entitas yang dijatuhi sanksi atas dugaan keterlibatan dalam isu "kegiatan rudal nuklir atau balistik".
Setelah lewat dua tahun, Mukhbar dihapus dari daftar tersebut.
Biodata
Nama: Mohammad Mokhber
Tanggal Lahir:1 September 1955
Kota kelahiran: Dezful, Provinsi Khuzestan.
Orangtua: Abbas, seorang ulama terkenal.
Jabatan: Wakil Presiden Pertama Iran
Kebangsaan: Iran
Partai politik: Independent
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)