TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Meski belum ada pengumuman resmi, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan seluruh rombongannya dikabarkan meninggal dunia setelah helikopter yang membawa mereka jatuh.
Senin pagi waktu Iran, bangkai helikopter tersebut telah ditemukan, setelah kabut tebal yang menyelimuti daerah tersebut sejak Minggu siang mulai pudar.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, tim penyelamat mengaku tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di sekitar helikopter ditemukan tak ada tanda kehidupan.
Jika skenario terburuk itu terjadi, siapa yang akan menggantikan Ebrahim Raisi sebagai Presiden Iran selanjutnya?
Jika merujuk pada konstitusi Iran, berikut ini mekanisme peralihan kekuasaan jika presiden meninggal dunia atau berhalangan permanen.
Wakil presiden pertama akan mengambil alih dan menjalankan fungsi presiden sampai pemilu diadakan dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Di bawah ini adalah gambaran singkat tentang apa yang menurut konstitusi Iran akan terjadi jika seorang presiden tidak mampu atau meninggal saat menjabat:
- Berdasarkan pasal 131 konstitusi Republik Islam, jika seorang presiden meninggal saat menjabat, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut, dengan persetujuan dari pemimpin tertinggi atau Rahbar, yang mempunyai keputusan akhir dalam segala urusan negara.
- Sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen dan ketua pengadilan harus mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Berbeda dengan negara-negara lain, Iran memiliki beberapa Wakil Presiden.
Wakil Presiden Pertama yang disebut akan menggantikan Ebrahim Raisi jika wafat adalah Mohammad Mokhber.
Profil
Mohammad Mokhber Dezfuli saat ini menjabat sebagai wakil presiden pertama Iran di Pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi.
Sebelum posisi ini, peran kepemimpinannya di Yayasan Mostazafan dan Eksekusi Ordo Imam Khomeini (EIKO disebut menjadi jantung strategi politik dalam negeri Pemimpin Tertinggi Iran (Rahbar) Ayatullah Ali Khamenei.
Rahbar menunjuknya sebagai kepala EIKO untuk mengawasi jaringan patronase yang besar.
Mokhber juga bertanggung jawab menerapkan visi Ali Khamenei mengenai ekonomi perlawanan untuk menetralisir sanksi internasional.