Pendekatan Pemimpin Tertinggi terhadap produksi vaksin mirip dengan visinya mengenai ekonomi resistensi yang menekankan produksi dalam negeri dan bukan impor dari luar negeri.
Ayatullah Ali Khamenei menugaskan Mokhber untuk mengawasi produksi vaksin, dan menerapkan ekonomi perlawanan.
Sebagai pimpinan EIKO, Mokhber diposisikan untuk menetralisir dampak sanksi internasional melalui investasi dalam negeri, khususnya di sektor energi.
Namun, sebagai perusahaan bisnis besar yang memiliki kepentingan finansial di banyak sektor ekonomi utama Iran, EIKO memainkan peran penting dalam mengembangkan perekonomian domestik secara lebih luas.
Sebagian karena pemahamannya tentang ekonomi perlawanan, Rahbar mendukung karir politik Mokhber selanjutnya.
Peran Mokhber dalam Administrasi
Wakil presiden pertama Iran adalah orang paling berkuasa kedua di cabang pemerintahan terpilih setelah presiden.
Dia dijadwalkan untuk memimpin rapat kabinet saat presiden tidak hadir dan mengoordinasikan kegiatan wakil presiden lainnya.
Wapres pertama berpartisipasi dalam pembahasan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC), yang dipimpin oleh presiden.
Dia akan menjadi presiden jika presiden menjadi tidak mampu, dan pemimpin tertinggi menyetujuinya.
Sebagai wakil presiden pertama, Mokhber ditugaskan untuk melaksanakan prioritas kebijakan dalam dan luar negeri Pemimpin Tertinggi.
Selain melakukan diplomasi dengan negara mitra strategis seperti Suriah, Rusia, dan Tiongkok, Mokhber sesekali bertemu dengan komandan teroris dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak.
Berbeda dengan Raisi, dia juga pernah bertemu dengan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pendahulu Raisi, Hassan Rouhani, memainkan peran yang lebih aktif di IAEA dan sesekali bertemu dengan direktur jenderal lembaga tersebut.
Sebagai informasi Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden akan berlangsung pada tahun 2025.