Lahir di Edinburgh, Skotlandia, 30 Maret 1971.
Ia terpilih sebagai JPU ICC pada 12 Februari 2021 lewat sidang ke-19 Majelis Negara Pihak Statuta Roma di New York, Amerika Serikat (AS).
Lima bulan setelahnya, tepatnya pada 16 Juni 2021, Khan dilantik sebagai Jaksa ICC.
Dikutip dari icc-cpi.int, Khan sebelumnya menjabat Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), serta Penasihat Khusus pertama dan Kepala Tim Investigasi PBB pada 2018 hingga 2021.
Jabatan itu ia emban untuk menggaungkan pertanggungjawaban atas kejahatan ISIL di Irak lewat organisasi UNITAD, yang didirikan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan 2379 pada 2017.
Tak hanya itu, Khan juga pernah menjadi Penasihat Ratu dengan pengalaman profesional lebih dari 25 tahun sebagai pengacara hukum pidana internasional dan hak asasi manusia.
Ia juga memiliki pengalaman yang luas sebagai jaksa, pengacara korban, dan pengacara pembela di pengadilan pidana domestik dan internasional.
Kariernya sebagai jaksa diketahui telah membawa Khan menyelesaikan banyak kasus besar dan pergi ke banyak negara.
Mengutip cfj.org, ia pernah bertugas di ICC, ICC untuk Rwanda, ICC untuk bekas Yugoslavia, Dewan Luar Biasa Pengadilan Kamboja (DLBPK) atau dikenal Pengadilan Kamboja, Pengadilan Khusus untuk Lebanon, hingga Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone
Tak hanya itu, Karim Khan juga mewakili korban pelanggaran HAM di Afrika dan Asia.
Pada 2018, Khan ditunjuk sebagai Recorder of the Crown Court dan menjadi anggota senior untuk Lincoln's Inn.
Lalu, pada Juli 2017, Khan terpilih menjadi Presiden kedua Asosiasi Pengacara ICC.
Ia juga menjadi Duta Besar Asosiasi Pengacara Afrika di seluruh dunia.
Sejumlah penghargaan pernah diraih Khan atas dedikasi dan profesionalitasnya sebagai sosok yang bergerak dalam bidang hukum.
Khan pernah dianugerahi Criminal Lawyer of the Year di Inggris pada 2017.
ICC Rilis Surat Penangkapan Vladimir Putin