News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Mengapa Iran Tempatkan Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negerinya dalam Satu Helikopter?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh di hutan lindung pegunungan Dizmar, Azerbaijan Timur, tidak dilengkapi peralatan navigasi memadai seperti transponder untuk menginformasikan ketinggian dan lokasi helikopter saat dioperasikan. - Mengapa Iran mempertaruhkan Presiden dan Menlunya menumpang helikopter yang sama padahal hari itu ada tiga helikopter yang digunakan?

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang digadang-gadang sebagai calon penerus Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan dekat perbatasan dengan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2024) sore.

Ia tak sendiri dalam penerbangan itu.

Mereka yang menumpang helikopter di antaranya adalah Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian; Gubernur Azerbaijan Timur, Malek Rahmati; Perwakilan pemimpin tertinggi Iran di Azerbaijan Timur, Mohammad Ali Ale-Hashem; Kepala pengawal presiden, Mehdi Mousavi; Pilot, co-pilot, dan awak helikopter.

Dan dipastikan semua penumpang helikopter Bell 212 tersebut, tewas.

Kantor berita Iran, Mehr mengonfirmasi kematian kesembilan orang tersebut.

Lantas, mengapa Iran mempertaruhkan Presiden dan Menlunya menumpang helikopter yang sama padahal hari itu ada tiga helikopter yang digunakan untuk membawa delegasi ke pembukaan bendungan di perbatasan Azerbaijan?

Ketika Raisi dan rombongan tiba di bendungan Qiz Ghal'e, Minggu (19/5/2024) pagi, jarak pandang masih bagus.

Matahari bersinar ketika Raisi berjabat tangan dengan rekannya dari Azeri, Ilham Aliyav di tengah bendungan.

Agenda Minggu pagi itu tampaknya dimulai dengan baik, CNN melaporkan.

Hubungan yang sebelumnya dingin antara kedua negara juga mulai menghangat.

Pada rute yang dipilih awak pesawat untuk perjalanan mereka menuju pusat regional Tabriz, tempat pesawat presiden menunggu, cuaca berubah menjadi semakin buruk.

Baca juga: Ali Bagheri Kani Ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Sementara Iran

Meskipun curah hujan musiman telah berkurang, cuaca buruk datang silih berlalu.

Kabut menebal di sekitar puncak terjal, terpencil, dan tak kenal ampun setinggi 1.800 meter (5.900 kaki) di jalur penerbangan langsung.

Dingin dan basah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini