News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dubes Israel: Kami Tak Akan Memaafkan Negara yang Akui Negara Palestina, Mereka Membantu Teroris

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelakat delegasi negara Palestina di sidang PBB. Pengakuan terhadap negara Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB mulai datang dari negara-negara di Eropa yang menilai solusi dua negara menjadi satu di antara kunci perdamaian di kawasan.

Dubes Israel: Kami Tak Akan Memaafkan Negara yang Akui Negara Palestina, Mereka Membantu Teroris

 
TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor, mengatakan kalau Israel "tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan" negara-negara yang mengakui Negara Palestina pasca-serangan 7 Oktober Hamas terhadap Israel.

Boussour menyatakan kemarahannya dengan menyebut keseluruhan entitas Palestina sebagai 'kelompk teroris'. 

Hal itu dia katakan dalam sebuah pernyataan kepada Table Briefing kalau negara-negara ini “membantu teroris.”

Baca juga: Lagi, Dua Negara di Eropa Bulan Depan Susul Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Akui Negara Palestina

"Saat pembantaian berikutnya, darah orang-orang yang tidak bersalah akan berada di tangan mereka. Kami tidak akan melupakan dan kami tidak akan memaafkan hal itu bagi negara-negara tersebut," katanya menambahkan, dilansir Khaberni, Jumat (24/5/2024).

Pernyataan ini dia lontarkan setelah Norwegia, Irlandia, dan Spanyol mengumumkan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina mulai 28 Mei.

Israel mengecam keputusan ketiga negara tersebut, dan memanggil duta besar negara-negara tersebut untuk memberikan catatan protes.

Israel juga memanggil duta besar mereka dari ketiga negara tersebut untuk melancarkan protes.

Sebagai catatan, gerakan Hamas dalam berbagai pernyataannya menyebut serengan Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 silam adalah bentuk perlawanan terhadap penindasan pendudukan Israel di wilayah negara mereka.

Serangan lintas-perbatasan itu juga dinyatakan sebagai akumulasi kemarahan atas aksi-aksi pemukim Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Baca juga: Dewan Keamanan Nasional Israel: Kami Tak Capai Satu Pun Target Perang, Gagal di Gaza dan di Utara

Kolombia Mau Buka Kedutaan Besar di Ramallah

Terlepas dari kemarahan pihak Israel, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina.

Pengumuman pembukaan kedutaan besar di Ramallah ini muncul setelah tiga negara Eropa, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol akan secara resmi mengakui negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari tujuan kebijakan luar negeri yang dipromosikan Petro bersama dengan pemerintah lain untuk mengakui negara Palestina.

"Kolombia telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada pemerintahan sebelumnya, pada pemerintahan Presiden (Juan Manuel) Santos, dan Presiden Petro telah memberikan instruksi agar kami mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah, perwakilan Kolombia di Ramallah. Itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil," kata Murillo, dikutip dari CNN.

Sebelumnya, Petro mengumumkan Kolombia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini