Petro juga sempat mengkritik keras Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Presiden Kolombia juga meminta untuk bergabung dalam kasus Afirka Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Kolombia, kata Murillo, mengutuk keras agresi Hamas, namun menolak tanggapan Israel.
Ia juga berargumen bahwa niat membuka kedutaan di Ramallah bukanlah tindakan yang menentang Israel, melainkan menguntungkan kedua negara.
Perlu diketahui, Ramallah berfungsi sebagai Ibu Kota Administratif Otoritas Palestina, saingan Hamas yang didominasi Fatah.
"Semakin banyak negara yang akan mengakui Palestina, dan hal ini tidak bertentangan dengan Israel atau rakyat Israel atau Yahudi, namun PBB setuju, dalam konteks Perjanjian Oslo, untuk menciptakan solusi dua negara."
"Jadi, jika Anda membutuhkan dua negara, Anda jelas mengharuskan Palestina diakui sebagai negara penuh," ucap Murillo.
Tidak jelas kapan kedutaan Kolombia di Ramallah akan dibuka dan langkah apa yang perlu diambil untuk membukanya.
Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Akui Negara Palestina
Sebanyak tiga negara Eropa, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol akan secara resmi mengakui negara Palestina.
Sebelumnya, sebagian kecil negara-negara Eropa sudah mengakui negara Palestina.
Mereka terdiri dari Hongaria, Polandia, Rumania, Republik Ceko, Slovakia, dan Bulgaria yang mengadopsi posisi tersebut pada 1988; dan negara lain termasuk Swedia, Siprus, dan Malta.
Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, mengatakan solusi dua negara adalah demi kepentingan terbaik Israel dan pengakuan negara Palestina akan dilakukan pada tanggal 28 Mei.
"Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah jika tidak ada pengakuan," kata Gahr Store, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Hamas Sambut Spanyol, Irlandia, Norwegia yang akan Akui Negara Palestina
Sementara itu, Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, membuat pengumuman serupa di Dublin, begitu pula Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, di Madrid, yang mendapat tepuk tangan di parlemen.