News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2024

Ribuan Jemaah Haji Padati Masjidil Haram Saat Matahari Melintas di Atas Ka'bah

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan calon jemaah haji memadati Masjidil Haram Kota Mekkah, Arab Saudi, pada Senin (27/5/2024) saat Rashdul Kiblat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ribuan calon jemaah haji memadati Masjidil Haram Kota Mekkah, Arab Saudi, pada Senin (27/5/2024) saat Rashdul Kiblat.

Rashdul Kiblat adalah fenomena posisi matahari melintas tepat di atas Kakbah atau , di Masjidil Haram,
Menjelang fenomena tersebut terjadi, gelombang calon jemaah haji terus mengalir menuju Masjidil Haram, Kota Mekkah.

Cuaca panas dengan suhu mencapai 40 derajat celsius pun seolah tak menjadi halangan.

Para calon jemaah haji dari berbagai negara memakai alat pelindung dari panas matahari seperti kacamata anti ultraviolet, topi, dan payung.

Selain untuk menunaikan ibadah shalat dhuhur, sebagian calon jemaah haji sengaja berkunjung ke Masjidil Haram untuk melihat fenomena posisi Matahari melintas tepat di atas Kakbah.

Murniati (65), calon jemaah haji dari Medan, Sumatera Utara, misalnya, mengaku sengaja datang untuk melihat Rashdul Kiblat.

“Saya datang ke Masjidil Haram untuk melihat Rashdul Kiblat. Saya dapat informasi dari pembimbing ibadah,” tuturnya, saat ditemui seusai beribadah shalat dhuhur dan berdoa di dekat Kakbah.

Meski cahayanya menyilaukan, ia bersama sejumlah teman satu rombongan calon jemaah haji melihat matahari berada tepat di atas Kakbah.

Baca juga: Tips bagi Jemaah Haji agar Terhindar dari Mabuk Udara selama Penerbangan Haji

Saat posisi matahari tepat di atas Kakbah, para jemaah memadati Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat berjamaah di lantai satu maupun lantai atas.

Selama beberapa menit, bayangan para jemaah maupun benda-benda mengarah ke Kakbah, di Kompleks Masjidil Haram.

Momen Luruskan Kiblat

Peristiwa Rashdul Kiblatini bisa dimanfaatkan umat Islam untuk meluruskan arah kiblat tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.

Menurut Kiai Haji Ahmad Sidiq dari Seksi Bimbingan Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah, dalam keterangan pers, pada Hari Senin (27/5) terjadi peristiwa matahari melintas di atas Kakbah, di Masjidil Haram, Mekkah, pada pukul 12.18 Waktu Arab Saudi.

Baca juga: Kemenag Klaim 98,52 Persen Jamaah Indonesia Gelombang I Baru Kali Ini Berangkat Haji

“Ini merupakan cara mudah umat muslim meluruskan arah kiblat karena setiap tanggal 27 Mei dan yang kedua setiap 16 dan 17 Juli matahari akan melintas di atas kakbah pukul 16.27 12.27 Waktu Arab Saudi,” ujarnya. Hal ini bisa dimanfaatkan umat muslim Indonesia memastikan shaf arah kiblatnya mengarah ke Mekkah.

Lantas, bagaimana agar bisa melihat arah kiblat apakah sudah pas arah kiblat di Kakbah Makkah saat peristiwa ini?

Caranya, bayangan yang terjadi pada 16.17 WIB, inilah arah kiblat yang sebenarnya.

Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang akan berlangsung Kegiatan ini

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib menjelaskan, Hari Sejuta Kiblat bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa siapa saja dapat mengukur arah kiblat, tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.

"Di saat Istiwa Azam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” ujar Adib di Jakarta, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Pekan Depan Saatnya Cek Arah Kiblat, 27 dan 28 Mei Matahari Melintas di Atas Kakbah

Adib melanjutkan, pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.

Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Ka'bah.

Menurut Adib, Hari Sejuta Kiblat ini bukan untuk mengubah arah kiblat, terutama bagi masjid yang sudah diukur sebelumnya. Namun, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa mereka dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada tanggal tersebut.

"Momen Istiwa Azam ini bersifat konfirmatif sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika belum benar atau ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat,” jelas Adib.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Ciamis Meninggal sesaat Turun Pesawat di Jeddah, Sempat Minta Suami Videokan

Hari Sejuta Kiblat yang diinisiasi Kemenag melibatkan seluruh aspek masyarakat di Indonesia untuk mengukur arah kiblat secara serentak di tempat masing-masing pada 27 Mei 2024. Kegiatan ini juga menawarkan doorprize dengan total nilai 20 juta rupiah.

Syarat dan Ketentuan Ikut Hari Sejuta Kiblat

Untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat, masyarakat dapat mengikuti syarat dan ketentuan berikut:

1. Mendaftar melalui link: s.id/harisejutakiblat
2. Follow Instagram @bimasislam dan @harisejutakiblat
3. Upload foto saat melakukan pengukuran arah kiblat
4. Tag dan mention akun @harisejutakiblat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini