News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Detik-detik Bom Israel Hantam Tenda-tenda Pengungsi Rafah, Kata Korban Serangan Saat Kami akan Tidur

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berduka atas jenazah kerabat mereka yang tewas setelah serangan Israel terhadap kamp pengungsi internal di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP)

Penuturan Korban tentang Detik-detik Bom Hantam Pengungsi Rafah: Terjadi Saat Kami akan Tidur

TRIBUNNEWS.COM- Serangan tentara Israel dengan menggunakan bom yang mematikan dari pesawat jet tempur Israel ke kamp pengungsi Palestina di Rafah diceritakan kembali oleh beberapa orang yang selamat dari bencana tersebut.

Sebanyak 50 orang terluka sebagian mengalami luka bakar dan sedikitnya 45 orang meninggal dunia.

Sebagian besar korban serangan bom Israel di Rafah adalah wanita dan anak-anak.

Bencana di Rafah tersebut dituturkan kembali oleh beberapa korban yang selamat.

Kebakaran mematikan menyebarkan keputusasaan dan kesedihan di kalangan warga Gaza setelah serangan Israel yang membakar orang-orang hidup-hidup.

Keluarga Al-Attar sedang salat dan kemudian menyiapkan anak-anak untuk tidur di Gaza selatan ketika mereka mendengar suara keras.

Kebakaran segera terjadi di sekitar gubuk mereka, dan anak-anak mulai berteriak.

Tentara Israel kembali menghancurkan Gaza, melalui serangan udara tersebut menyebabkan api berkobar pada Minggu malam di area kamp yang diperuntukkan bagi para pengungsi di distrik Tel Al-Sultan, kota Rafah.

Setelah itu, para penghuni kamp yang ketakutan berlari untuk mencoba menghindari kobaran api, kata para penyintas.

“Kamar kami dipenuhi pecahan peluru, Rudal, atau bom berbobot berton-ton berjatuhan di atas seng,” kata Umm Mohamed al-Attar, sambil mengamati reruntuhan tenda dan gubuk dengan atap dari logam seng bergelombang.

“Ada seorang wanita dengan anak-anak yang menjadi cacat yang menjadi syahid di depan pintu kamarnya. Apa kesalahannya? Tetangga kami, semoga Tuhan mengampuni dia, sedang salat dan kemudian menjadi syahid."

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan 45 orang, sebagian besar perempuan, anak-anak dan orang tua, tewas.

Jumlah korban tersebut memicu protes dari para pemimpin global, dan jaksa penuntut militer terkemuka Israel menyebut serangan udara tersebut “sangat serius” dan mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Ribuan warga Palestina berlindung di Tel Al-Sultan setelah pasukan Israel melancarkan serangan darat di timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.

Setelah fajar menyingsing, warga mencari barang-barang di reruntuhan.

"Gaza terbakar setiap hari, setiap hari, dan setiap jam. Mereka (warga Israel) dibakar sekali, tapi kami terbakar setiap hari. Anak-anak kami, orang tua kami, wanita kami, dan rumah kami terbakar setiap hari di Palestina," kata Jamal al-Attar, seorang penghuni kamp dan paman Ummu Muhammad.

Ibu rumah tangga bernama Manal Salman mengamati puing-puing yang hangus itu.

“Kami berada di sini, di tempat yang sama dengan pengungsi, kami berada di sini dalam tenda dan tiba-tiba kami menemukan roket jatuh ke arah kami di tempat yang sama,” katanya.

“Kami tidak tahu ke mana harus pergi, saat itu gelap dan tidak ada ambulans, mereka tidak langsung datang. Kami melihat sekeliling – orang mati syahid di sini dan ada orang mati syahid di sana – dan sekarang kami menjadi pengungsi.”

Mengambil barang-barang dari reruntuhan rumah sementaranya, Talal Saeed Salman mengatakan keluarganya kini harus pindah untuk kedelapan kalinya dalam perang tersebut.

"Ke mana kita harus pergi - bantu saya memahami ke mana kita harus pergi?" ucapnya sambil membawa bak plastik. "Sampai kapan kita akan dipermalukan seperti ini?"

Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

(Sumber: Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini