Pembunuhan Tentara Mesir oleh Israel Bukti Ancaman Perang Gaza Meluas Nyata Kata Menlu Turki Fidan
TRIBUNNEWS.COM- Pembunuhan tentara Mesir oleh Israel menunjukkan betapa nyatanya ancaman limpahan perang di Gaza: Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.
'Genosida ini tidak mungkin berlanjut tanpa dukungan beberapa negara, terutama AS, kepada Israel,' kata Fidan.
Pembunuhan Israel terhadap seorang tentara Mesir di perbatasan Rafah telah menunjukkan betapa nyata risiko meluasnya konflik Gaza, kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam siaran langsung pada hari Selasa.
Berbicara dalam konferensi pers bersama timpalannya dari Kamboja Sok Chenda Sophea, yang berada di ibu kota Turki, Ankara, dalam kunjungan resmi, Fidan juga mengkritik AS dan negara-negara Barat lainnya atas dukungan mereka terhadap Israel.
“Genosida ini tidak mungkin berlanjut tanpa dukungan beberapa negara, terutama AS, terhadap Israel,” ujarnya.
Tentara Mesir mengatakan pada hari Senin bahwa seorang tentara tewas dalam penembakan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut, sementara tentara Israel mengatakan pada hari yang sama bahwa telah terjadi baku tembak dengan pasukan Mesir di Rafah. perbatasan antara Mesir dan Gaza.
Fidan juga menyerukan peningkatan pengakuan terhadap negara Palestina.
“Kenegaraan Palestina sangat penting karena Israel semakin mengambil kendali atas lebih banyak wilayah Palestina melalui pemukiman ilegal,” tegasnya.
“Meskipun komunitas internasional tertinggal dalam hal pengakuan terhadap negara Palestina, kini ada suasana yang lebih positif,” kata Fidan, juga berterima kasih kepada rekannya dari Kamboja atas upayanya untuk meningkatkan hubungan Türki-Kamboja.
Pernyataan Fidan muncul di tengah upaya Spanyol, Irlandia, dan Norwegia untuk mengakui Negara Palestina.
Spanyol pada hari Selasa secara resmi mengakui Palestina, karena keputusan tersebut disetujui oleh pemerintah Spanyol, sementara keputusan Irlandia dan Norwegia untuk mengakuinya sebagai sebuah negara diperkirakan akan mulai berlaku pada hari itu juga.
Serangan Israel pada hari Minggu di Rafah yang menewaskan sedikitnya 35 warga Palestina telah dikecam secara luas oleh para menteri luar negeri tiga negara Eropa, yang menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata permanen dan solusi dua negara.
Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Kampanye militer telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Israel untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Mesir Umumkan Kematian Tentaranya
Tentara Mesir tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel di dekat Rafah.
Tentara Mesir kemarin mengumumkan bahwa seorang tentara tewas dalam penembakan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut, Anadolu melaporkan.
“Angkatan Bersenjata Mesir sedang melakukan penyelidikan oleh otoritas yang berwenang terkait insiden penembakan di kawasan perbatasan di Rafah, yang menyebabkan tewasnya salah satu personel yang bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara militer dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara itu tidak menuding pihak mana pun.
Pengumuman itu muncul setelah tentara Israel kemarin mengatakan bahwa telah terjadi baku tembak dengan pasukan Mesir di perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza.
“Beberapa jam yang lalu, terjadi insiden penembakan di perbatasan Mesir, [insiden] tersebut sedang diselidiki. Dialog sedang berlangsung dengan pihak Mesir,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan di antara tentara Israel.
Channel 12 Israel menggambarkan kejadian itu sebagai sesuatu yang “tidak biasa”.
Radio Tentara Israel mengatakan Israel dan Mesir meluncurkan penyelidikan bersama atas insiden penembakan tersebut untuk mencegah memburuknya hubungan mereka.
Belum ada komentar dari pihak berwenang Mesir mengenai penyelidikan bersama tersebut. Namun, mengutip sumber Mesir yang tidak disebutkan namanya, TV Al-Arabi melaporkan bahwa “penembakan di penyeberangan Rafah dimulai dari pihak Israel.”
(Sumber: Anadolu Ajansi, Middle East Monitor)