News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Lancarkan 6 Serangan: Berbekal Rudal Ghadr Iran, Kapal Yunani Hampir Karam di Laut Merah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal tanker Laax, sebuah kapal milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall mendapat dua kali serangan rudal Houthi pada Selasa (28/5/2024) di Laut Merah di lepas pantai Yaman.

,

Houthi Lancarkan 6 Serangan: Berbekal Rudal Ghadr Iran, Kapal Yunani Hampir Tenggelam di Laut Merah

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah Houthi Yaman kembali menyerang kapal-kapal yang mereka anggap terafiliasi dengan entitas Israel di Laut Merah.

Dalam operasi blokade Laut Merah Tahap empat ini, Houthi menyatakan akan menyerang kapal mana pun yang akan menuju atau dari dari pelabuhan Israel selama agresi genosida masih mengurung Gaza dan Palestina.

Baca juga: Houthi Umumkan Operasi Tahap Empat: Semua Kapal dari Negara Mana Pun Bakal Diserang Kalau ke Israel

Jangkauan serangan juga dinyatakan Houthi diperluas hingga ke Laut Mediterani dan Samudera Hindia.

Terbaru, Juru bicara militer Ansarallah Houthi, Yahya Saree, Rabu (29/5/2024), menyatakan pasukannya melakukan 6 operasi militer, di mana 3 di antaranya dilakukan di Laut Merah.

"Serangan kami langsung menghantam sebuah kapal di Laut Merah, dan kapal-kapal yang kami targetkan dalam 6 operasi tersebut, sedang menuju ke Palestina yang diduduki (Israel)," ujar pernyataan itu dilansir Khaberni.

Kapal tanker Laax, sebuah kapal milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall mendapat dua kali serangan rudal Houthi pada Selasa (28/5/2024) di Laut Merah di lepas pantai Yaman.

Kapal Yunani Nyaris Tenggelam Kena Rudal 2 Kali 

Serangan yang dimaksud Saree tersebut adalah serangan rudal dua kali yang merusak kapal tanker Laax, sebuah kapal milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall pada Selasa di Laut Merah di lepas pantai Yaman.

Akibat kena dua kali serangan, sebuah perusahaan keamanan swasta merujuk lalu lintas radio, mengatakan kalau kapal itu kemasukan air setelah dihantam rudal

Serangan pertama terhadap kapal curah Laax terjadi di lepas pantai kota pelabuhan Hodeida di Laut Merah selatan, dekat Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkannya ke Teluk Aden, menurut pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris (UKMTO).

"Kapal tersebut “mengalami kerusakan” dalam serangan tersebut dan kemudian melaporkan adanya “benturan di perairan dekat kapal,” kata UKMTO.

“Awak kapal dilaporkan selamat dan kapal melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya,” kata pusat tersebut.

Perusahaan keamanan swasta Ambrey mengatakan kapal yang dilaporkan melalui radio “mengalami kerusakan pada ruang kargo dan kemasukan air”.

Selasa larut malam, UKMTO melaporkan Laax “mengalami kerusakan lebih lanjut” dalam serangan rudal kedua di dekat Mokha di Bab el-Mandeb.

Iran Sediakan Rudal Balistik ke Houthi

Dalam laporan terpisah oleh media i24, Iran dilaporkan menjadi penyedia rudal balistik 'Ghadr' yang diluncurkan dari laut kepada kelompok Houthi

Menurut kantor berita Iran Tasnim, Teheran memberikan senjata kepada kelompok proksinya yang telah menghadirkan "tantangan serius bagi kepentingan AS dan Israel di wilayah tersebut."

Tantangan serius yang dimaksud adalah kemampuan Houthi menembak aset-aset AMerika Serikat di Laut Merah.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi secara militer ke kelompok Ansarallah (Houthi), Yahya Saree, pekan lalu mengatakan pihaknya kembali menembak jatuh sebuah drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat (AS).

Kali ini, drone canggih super-mahal itu ditembak jatuh di wilayah udara Kegubernuran Al Bayda.

Saree dalam pernyataannya pada Selasa (21/5/2024), mengatakan kalau sejauh ini mereka telah berhasil menembak jatuh 5 drone AS jenis ini.

Baca juga: Hizbullah Sumpal Mulut Besar IDF, Ini Kemampuan Super Canggih Sky Dew Israel Buat Tangkal Rudal Iran

Sebagai catatan, satu drone MQ-9 Reaper saat ini berbanderol harga sekitar US$32 Juta (Rp 499,44 Miliar).

Artinya, Houthi mengklaim sudah menghancurkan aset AS setara total Rp 2,5 Triliun untuk jenis drone ini saja sejak Blokade Laut Merah mereka tetapkan per Oktober 2023 silam. 

Yahya Saree menambahkan, Houthi  akan melanjutkan operasi mereka sampai pengepungan Israel terhadap rakyat Palestina dicabut dan agresi terhadap Gaza berhenti sepenuhnya.

Baca juga: Houthi Makin Galak, Rudal Lokal Buatan Yaman Tembak Jatuh Drone Canggih MQ-9 AS di Atas Marib

Rudal Buatan Lokal Yaman

Sebelumnya, YAF menyatakan pada Kamis (16/5/2024) pekan lalu, kalau pertahanan udara mereka menembak jatuh drone MQ-9 milik Amerika Serikat di wilayah udara Kegubernuran Marib, Yaman,

Saat itu Yahya Saree, mengatakan pesawat tak berawak itu menjadi sasaran rudal permukaan-ke-udara buatan lokal ketika sedang melakukan 'aktivitas permusuhan'.

Baca juga: Hizbullah Sumpal Mulut Besar IDF, Ini Kemampuan Super Canggih Sky Dew Israel Buat Tangkal Rudal Iran

Brigadir Jenderal Yahya Saree menambahkan kalau rekaman penembakan akan dirilis kemudian.

Menurut Saree, ini adalah pesawat keempat yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Yaman sejak dimulainya operasi untuk mendukung Gaza.

Serangan terbaru mengindikasikan, kalau Houthi menjatuhkan setidaknya dua drone MQ-9 Reaper AS dalam lima hari terakhir di wilayah udara Yaman.

Juru bicara tersebut menegaskan kewaspadaan dan kesiapan penuh Angkatan Bersenjata Yaman di semua tingkatan, dan bersumpah bahwa semua upaya musuh pasti akan gagal.

Pengguna media sosial telah menyebarkan video drone MQ-9 yang dilaporkan ditembak jatuh di Marib oleh Angkatan Bersenjata Yaman.

Baca juga: 3 Hal di Balik Remuknya Israel di Jabalia: IDF Salahkan Politisi, Qassam Kini Kuasai Jurus Hizbullah

Kapal perusak berpeluru kendali USS Mason berlayar bersama kapal perusak Jepang Akebono di Teluk Aden, 25 November 2023. USS Mason dikerahkan ke wilayah operasi Armada ke-5 AS untuk mendukung keamanan dan stabilitas maritim di Timur Tengah. (US Department of Defense)

Serang Kapal Destroyer USS Mason

Pada Rabu kemarin, Saree mengumumkan operasi yang dilakukan oleh Angkatan Laut Yaman yang menargetkan kapal perusak USS Mason Amerika di Laut Merah dengan sejumlah rudal anti-kapal.

Yahya Saree juga menyebutkan bahwa angkatan laut dan pasukan rudal Yaman melakukan operasi gabungan terhadap kapal Destiny di Laut Merah, mengklaim serangan mengenai langsung sasaran.

Serangan dilakukan, setelah kapal tersebut melanggar larangan yang diberlakukan pada kapal Israel atau tujuan Israel pada 20 April.

Baca juga: Houthi Umumkan Operasi Tahap Empat: Semua Kapal dari Negara Mana Pun Bakal Diserang Kalau ke Israel

Pengumuman ini muncul setelah Saree pada Senin menegaskan dimulainya fase keempat eskalasi terhadap pendudukan Israel, yang menunjukkan bahwa operasi signifikan sebagai bagian dari fase tersebut akan segera dilakukan.

(oln/khbrn/andl/i24/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini