Namun, menurut kantor media pemerintah di Gaza, kurang dari seratus truk bantuan memasuki Gaza melalui dermaga.
Situasi dermaga semakin parah dalam beberapa hari terakhir karena rusak akibat air pasang yang kuat dan memerlukan waktu cukup lama untuk diperbaiki.
Pada hari Rabu, juru bicara Pentagon mengatakan dermaga itu akan dipindahkan dari lokasinya di pantai Gaza selama 48 jam ke depan dan dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel, tempat Komando Pusat AS akan melakukan perbaikan.
Bahkan ketika sudah beroperasi, otoritas Gaza dan organisasi bantuan internasional menegaskan bahwa dermaga tersebut tidak bisa menjadi alternatif penyeberangan darat untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pada hari Rabu, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa pengiriman bantuan ke Gaza telah menurun sebesar 67 persen sejak penutupan Penyeberangan Rafah pada 7 Mei.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 36.170 orang dan melukai 81.400 lainnya.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
(oln/khbrn/anadolu/*)