Faktanya hingga saat ini, ia tidak segera mengembalikan sandera.
"Pemulangan para sandera katanya merupakan keharusan moral tertinggi negara, namun ia gagal dalam membela warganya," katanya, dikutip dari The Times of Israel.
Awalnya, ia mendukung perang yang berjalan selama 8 bulan ini.
Namun dukungan tersebut berubah ketika tidak ada perubahan dan sandera tidak segera kembali hingga saat ini.
"Meskipun terdapat konsensus publik yang luas yang mendukung perang pada awalnya, delapan bulan kemudian muncul pertanyaan, dan memang demikian, tentang bagaimana mengakhiri perang ini," jelasnya.
Oleh karena itu, ia mendesak untuk segera diakhiri fase perang ini dan segera diadakan pemilu agar Netanyahu digantikan.
"Fase intens operasi militer IDF di Gaza harus diakhiri dalam beberapa minggu ke depan dan kemudian tanggal harus ditetapkan untuk pemilihan umum yang disepakati," jelasnya.
"Dan jika tidak, maka segalanya harus dilakukan untuk menyelenggarakan pemilu sedini mungkin dengan cara yang demokratis. Ini akan menjadi pilihan antara pendekatan Itamar Ben Gvir, menteri paling berpengaruh di antara perdana menteri, dan pendekatan Knesset saat ini,” tambahnya.
Eisenkot sekali lagi menegaskan bahwa ingin segera adanya kepemimpinan yang baru.
“Bagi saya, jelas bahwa pemerintahan ini harus diganti secepat mungkin," tegasnya.
Sebagai informasi, Israel terus melanjutkan serangannya meskipun ada kecaman dari komunitas Internasional.
Lebih dari 36.170 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel juga telah membuat 81.400 warga Palestina terluka.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Gadi Eisenkot, Netanyahu dan Serangan Israel di Rafah