News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bantuan yang Masuk ke Gaza Turun 67 Persen sejak 7 Mei 2024

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerbang perbatasan Rafah, Gaza Palestina dan Mesir. Pintu penyeberangan ini direbut kendalinya oleh Israel yang berencana mempekerjakan perusahaan keamanan swasta asal Amerika Serikat.

TRIBUNNEWS.COM - PBB pada hari Rabu (29/5/2024) mengatakan bahwa pengiriman bantuan telah mengalami penurunan drastik sejak 7 Mei 2024.

Bantuan yang masuk ke Gaza turun sebesar 67 persen karena Israel telah menutup perbatasan Rafah.

"Aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza telah menurun sebesar 67 persen sejak tanggal 7 Mei,” kata Juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Menurut Dujarric, serangan Israel ini sangat berdampak pada aliran bantuan hingga fasilitas kesehatan secara keseluruhan di Gaza.

“Rekan-rekan kami di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan kepada kami bahwa pemboman Israel secara luas terus dilaporkan. Serangan darat dan pertempuran sengit juga berdampak pada Gaza bagian utara, tengah dan selatan,” jelasnya.

Fasilitas kesehatan dan layanan ditutup satu per satu akibat pemboman Israel juga mempengaruhi distribusi sumber daya.

"Pemboman Israel dan pengurangan bantuan secara drastis telah menyebabkan rumah sakit dan lembaga bantuan menghentikan layanan mereka, yang menyebabkan gelombang baru pengungsian,” katanya, dikutip dari Al Mayadeen.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan saat ini hanya satu rumah sakit yang berfungsi di Rafah.

“Rumah Sakit Bersalin Tel al-Sultan masih berjuang untuk memberikan layanan kepada pasien,” kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Namun perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn mengatakan rumah sakit yang tersisa di Rafah ini bisa berhenti beroperasi apabila Israel terus melancarkan serangannya.

“Jika serangan terus berlanjut, kami akan kehilangan rumah sakit terakhir di Rafah,” kata Richard Peeperkorn.

Sebelumnya, bantuan yang akan dikirim ke Gaza hanya bisa melalui penyeberangan Karam Abu Salem.

Baca juga: Anggota Kabinet Perang Israel Sebut Netanyahu Menaruh Ilusi Palsu atas Serangan Rafah

Namun pada awal Mei, Israel telah menutup perbatasan tersebut dan melanjutkan operasinya di Rafah.

Terlebih lagi, dermaga yang dibuat oleh AS untuk memberikan bantuan ke Gaza juga saat ini harus berhenti beroperasi.

Hal tersebut lantaran dermaga yang mengalami hantaman gelombang besar pantai dan mengalami kerusakan.

Sehingga dermaga harus dipindah untuk diperbaiki dan bantuan tidak dapat disalurkan ke Gaza.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan rekostruksi dermaga di pelabuhan Ashdod diperkirakan akan memakan waktu lebih dari seminggu.

Sebagai informasi, serangan Israel di Rafah telah berlangsung selama 3 minggu.

Serangan pada hari Minggu telah menewaskan 45 warga Palestina.

Kemudian pada hari Selasa, 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di sebelah barat Rafah.

Sementara itu, badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) pada hari Selasa (28/5/2024) mengatakan satu juta warga telah meninggalkan kota Rafah.

Jumlah tersebut dihitung selama 3 minggu terakhir.

Israel terus melanjutkan serangannya meskipun ada kecaman dari komunitas Internasional.

Lebih dari 36.170 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Israel juga telah membuat 81.400 warga Palestina terluka.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perbatasan Rafah, Serangan Israel di Rafah dan Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini