News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Kirim Lebih dari 200 Balon Berisi Sampah dan Kotoran ke Korea Selatan, Apa yang Terjadi?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto balon-balon berisi sampah yang diterbangkan dari Korea Utara ke Korea Selatan pada Selasa (28/5/2024) malam.

Dalam beberapa tahun terakhir, kedua Korea telah sepakat untuk menghentikan kegiatan-kegiatan seperti itu tetapi kadang-kadang melanjutkannya lagi ketika ketegangan meningkat.

Apa tujuan Korea Utara?

Peluncuran balon yang dilakukan Korea Utara adalah bagian dari serangkaian langkah provokatif baru-baru ini, termasuk peluncuran satelit mata-mata dan uji coba penembakan 10 rudal jarak pendek pada minggu ini.

Para ahli mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kemungkinan akan semakin meningkatkan ketegangan menjelang pemilu AS.

Korea Utara kemungkinan mencoba membantu mantan Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih dan menghidupkan kembali diplomasi tingkat tinggi di antara mereka.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump melintasi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Korea Selatan, setelah Trump secara singkat melangkah ke sisi utara, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada 30 Juni 2019. (Brendan Smialowski / AFP)

“Peluncuran balon bukanlah tindakan yang lemah sama sekali. Ini seperti Korea Utara yang mengirimkan pesan bahwa di lain waktu, mereka dapat mengirim balon yang membawa bubuk senjata biologi dan kimia,” kata Kim Taewoo, mantan presiden Institut Unifikasi Nasional yang didanai pemerintah Korea Selatan.

Koh Yu-hwan, seorang profesor emeritus di Universitas Dongguk di Seoul, mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan besar menganggap bahwa kampanye balon tersebut adalah cara yang lebih efektif untuk memaksa pemerintahan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menekan penyebaran selebaran oleh warga sipil di Korea Selatan.

“Intinya membuat masyarakat Korea Selatan tidak nyaman, dan membangun suara publik bahwa kebijakan pemerintah terhadap Korea Utara salah,” kata Koh.

Korea Utara sangat sensitif terhadap selebaran yang kadang-kadang disebarkan oleh aktivis Korea Selatan.

Karena selebaran tersebut membawa informasi tentang dunia luar dan kritik terhadap pemerintahan otoriter dinasti Kim Jong Un.

Sebagian besar dari 26 juta penduduk Korea Utara hanya memiliki sedikit akses terhadap berita asing.

Pada tahun 2020, Korea Utara meledakkan kantor penghubung kosong yang dibangun Korea Selatan di wilayahnya sebagai protes atas kampanye selebaran warga sipil Korea Selatan.

Baca juga: Pagi-pagi Korea Utara Tembakkan 10 Rudal Balistik Jarak Pendek

Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia.

Para ahli sangat antusias mengumpulkan informasi yang didapatkan secara terpisah-pisah yang berasal dari negara tersebut.

Namun Koh mengatakan bahwa tidak banyak informasi berarti yang dapat diperoleh dari sampah-sampah yang diterbangkan Korea Utara itu, karena Korea Utara tidak mungkin memasukkan barang-barang penting ke dalam balon.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini