Akibatnya, saat itu ia menerima serangkaian hinaan, serangan pribadi, dan ancaman terhadap keluarganya melalui teleponnya.
Dalam konteks head to head, jika Gilad Erdan 'selesai', maka tidak dengan Yahya Sinwar.
Pemimpin Hamas di jalur Gaza itu dilaporkan masih aktif mengontrol pasukan tempur Hamas, Brigade Al Qassam di jalur Gaza.
Buruan nomor satu IDF itu bahkan dilaporkan tidak bersembunyi di terowongan sebagai mana digaungkan media-media Israel.
Baca juga: Israel Kecolongan, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Periksa Pasukan dan Jalan-Jalan di Jalur Gaza
Nama Israel Makin Cemar, Bakal Masuk Daftar Hitam
Terkait pertarungan di panggung politik duina, nama Israel juga makin cemar saat Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dilaporkan segera memasukkan negara pendudukan itu ke dalam daftar hitam, tulis laporan media Israel, Channel 13.
Channel 13 Israel dalam laporannya 28 Mei 2024, melansir kalau sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang akan mengutuk negara pendudukan dan menganggap tentara pendudukan Israel sebagai “sebuah organisasi yang membunuh anak-anak,”.
Laporan menekankan kalau ada serangkaian diskusi yang sedang berlangsung di pemerintahan Netanyahu untuk menanggapi hal tersebut.
Hal ini terjadi pada saat Washington menegaskan bahwa mereka khawatir akan perluasan isolasi internasional terhadap Israel.
Mereka takut Israel dikucilkan oleh dunia internasional.
Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi
“Mengingat peristiwa Rafah dan keputusan yang dikeluarkan terhadap Israel oleh ICJ di Den Haag, sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang menganggap tentara Israel sebagai ‘organisasi yang membunuh anak-anak’.”
“Malam ini [Selasa] perdebatan maraton sedang berlangsung di Israel sebelum keputusan dramatis dikeluarkan dalam beberapa hari atau minggu mendatang, mengenai apakah Israel akan ditambahkan ke daftar hitam PBB, dan apakah IDF akan dinyatakan sebagai 'organisasi yang membunuh anak-anak,” kata laporan tersebut.
“Hasil yang muncul dari diskusi yang berlangsung di Markas Besar Keamanan Nasional dan di dalam IDF adalah bahwa tahun ini, untuk pertama kalinya setelah berbagai ancaman akibat perang, PBB akan benar-benar menyatakan bahwa IDF adalah entitas yang menyakiti dan membunuh anak-anak,” tulis laporan itu.
Saluran tersebut mencatat bahwa pengumuman ini “menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat senior pendudukan,” karena “memiliki konsekuensi praktis yang dapat membahayakan pasokan senjata ke Israel.”
Dijelaskan juga bahwa resolusi tersebut akan berlaku selama empat tahun, jika benar-benar diterima, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memberikan persetujuan akhir.