Israel akan menyetujui gencatan senjata permanen sebelum "militer dan pemerintahan Hamas hancur," tambah dia.
Di sisi lain, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendesak Netanyahu untuk menyetujui perjanjian pertukaran tahanan, dan menjanjikan dukungan partainya, bahkan jika faksi sayap kanan dalam koalisi memberontak.
Lapid juga menyebut kesepakatan gencatan senjata itu kemungkinan besar akan disetujui di parlemen.
"Pemerintah Israel tidak dapat mengabaikan pidato penting Presiden Biden. Ada kesepakatan dan itu harus dilakukan," kata Lapid dalam postingan media sosial pada Sabtu.
Tekanan pada Biden soal Gencatan Senjata di Gaza
Biden diketahui menghadapi banyak tekanan saat krisis di Gaza semakin parah.
Ia menghadapi protes dan kritik yang meluas atas dukungan militer dan diplomatiknya terhadap Israel selama serangan berlangsung.
Baca juga: Pakar Militer: 16 Ribu Tentara Israel Tewas dan Terluka, IDF Mesti Mundur atau Terekspos
Meskipun kemarahan meningkat atas serangan Israel, termasuk serangan mematikan di Rafah baru-baru ini, kebijakan Biden sebagian besar tidak berubah.
Sebuah jajak pendapat baru yang dirilis minggu ini, menunjukkan Biden mendapat kurang dari 20 persen dukungan di kalangan Arab-Amerika, sebuah konstituen utama di beberapa negara bagian AS yang dapat menentukan pemilu mendatang.
Biden akan berhadapan dengan pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, pada 5 November mendatang, dalam pertarungan yang diperkirakan akan berlangsung ketat.
Para ahli berpendapat, serangan Israel yang berkepanjangan di Gaza akan merugikan prospek terpilihnya kembali Biden.
"Tanda-tandanya jelas. Tulisannya sudah terpampang di dinding," Josh Ruebner, dosen program Keadilan dan Perdamaian Universitas Georgetown, mengatakan kepada AlJazeera minggu ini.
"Dan jika Biden memutuskan untuk melanjutkan dukungannya terhadap Israel selama serangan masih berlangsung, hal ini tidak hanya akan menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina, namun juga akan membuat dia kalah dalam pemilu," jelas dia.
Sementara itu, analis politik Palestina Nour Odeh mengatakan proposal gencatan senjata yang disampaikan Biden, tampaknya tidak berbeda "secara mendasar" dari proposal yang telah diajukan sebelumnya.
Namun, yang mengejutkan adalah Biden "mempertaruhkan dirinya sendiri", kata Odeh.