News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Balas Agresi IDF, Hizbullah Luncurkan Parade Drone Kamikaze ke Markas Komando Divisi Galilea Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hizbullah melancarkan serangan udara dengan drone ke Israel. Sasarannya adalah markas komando Front Timur yang baru didirikan di Divisi Galilea, Senin (3/6/2024).

Hizbullah Kirim Parade Drone Kamikaze ke Markas Komando Divisi Galilea Israel, 40 Rudal Dalam Semalam

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hizbullah di Lebanon dilaporkan kembali melancarkan serangkaian serangan yang ditargetkan terhadap posisi Israel Senin (3/6/2024).

Dalam pernyataannya secara terpisah, Hizbullah menyebut melancarkan lima serangan, termasuk ke sebuah markas besar Israel.

"Menanggapi dengan cepat agresi mematikan Israel di desa Zreriyi, Hizbullah melancarkan serangan udara dengan drone ke Israel. Sasarannya adalah markas komando Front Timur yang baru didirikan di Divisi Galilea."

"Serangan tersebut ditujukan ke gedung komando dan personel musuh, mengakibatkan serangan akurat, kebakaran, dan korban jiwa di kalangan tentara Israel," tulis klaim Hizbullah.

Baca juga: Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel di Deir Kifa, Markas Divisi 91 IDF Diguyur Roket

Pada pukul 13.35, para petempur gerakan perlawanan Lebanon itu menyatakan menargetkan kumpulan tentara Israel di Khillat Wardeh dengan menggunakan senjata roket.

"Serangan itu mengenai langsung sasaran," kata Hizbullah.

Hizbullah menambahkan, pada pukul 14.00, mereka melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi di Al-Mutlaa, dan serangan tersebut langsung mengenai salah satu tenda Tentara Israel.

"Selain itu, Perlawanan menargetkan kendaraan militer Israel dengan menggunakan peluru kendali, menghancurkannya, dan menimbulkan korban jiwa di antara awaknya," kata pernyataan Hizbullah.

Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke arah wilayah pendudukan Israel. Pada Minggu (12/5/2024) untuk pertama kalinya Hizbullah mulai menggunakan rudal berat berhulu ledak 120 kilogram yang dinamai Rudal Jihad Mughniyeh, di ambil dari nama Jihad Mughniyeh, putra Emad Mughniyeh, komandan senior Hizbullah, yang gugur di tangan Israel, pada tahun 2015. (IRNA)

40 Rudal Balasan dalam Semalam

Akhir pekan lalu menandai pertukaran permusuhan paling intens antara Hizbullah dan Israel.

Pada hari Minggu, kelompok tersebut menargetkan pasukan Israel dengan sekitar 40 rudal dalam serangan terpisah setelah militer Israel melancarkan gelombang serangan semalaman.

Rentetan 15 roket lainnya menargetkan Kiryat Shmona.

Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan Hizbullah telah menyerang pos militer Israel di sepanjang perbatasan hampir setiap hari, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa operasinya adalah untuk mendukung Gaza.

Mereka menyatakan akan berhenti ketika gencatan senjata diumumkan di Jalur Gaza.

Bentrokan yang terjadi di sepanjang perbatasan telah mengakibatkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.

Menurut angka Israel, ada sepuluh kematian warga sipil dan terbunuhnya 14 tentara dan cadangan di pihak Israel.

Baca juga: Hizbullah Menggila, Israel Perpanjang Booking Hotel Pemukim Utara yang Mengungsi Hingga Akhir Tahun

Seorang tentara Israel mengarahkan kendaraan militer di dekat kota selatan Ashkelon pada 8 Oktober 2023. Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas telah menewaskan hampir 1.000 orang sejak pejuang Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran, kata para pejabat pada Minggu, seperti yang diperingatkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari perang yang "panjang dan sulit" di masa depan. (GIL COHEN-MAGEN / AFP) (AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Para analis berpendapat, jumlah korban tewas sebenarnya di kalangan tentara Israel mungkin lebih tinggi, namun Israel menahan diri untuk mengungkapkan jumlah sebenarnya karena kekhawatiran tentang potensi peningkatan perlawanan serta kemunduran psikologis para pasukan dan pemukimnya.

Hizbullah telah melaporkan kematian lebih dari 300 anggotanya selama bentrokan tersebut.

Selain itu, sekitar 60 agen dari kelompok faksi perlawanan lain Lebanon, seorang tentara Lebanon, dan sejumlah warga sipil juga tewas di Lebanon.

Israel telah mengeluarkan peringatan potensi tindakan militer terhadap Hizbullah.

Sebaliknya, Hizbullah juga menyatakan kesiapannya untuk berperang sampai “Israel tersingkir.”

Baca juga: Tuntaskan Latihan Perang, Brigade Golani Israel Bersiap Serbu Lebanon, Hizbullah Sediakan Kejutan

Pada hari Minggu, pasukan Israel mengumumkan selesainya latihan simulasi perang komprehensif yang dilakukan selama seminggu terakhir.

Latihan ini, dipimpin oleh Komando Utara bersama dengan direktorat dan sayap Staf Umum lainnya, dirancang untuk mempersiapkan potensi eskalasi dengan Hizbullah.

Jadi Samsak Hizbullah

Media Israel melaporkan perkembangan perang yang sedang berlangsung di front utara dan menyebut Hizbullah mengubah Israel menjadi karung tinju (samsak).

Laporan tersebut membahas kemampuan militer Hizbullah dan penanganan pengembangan lapangan.

"Perlawaan di Lebanon hanya menggunakan 5 persen dari persenjataannya selama bulan-bulan pertempuran ini sebagai tempat uji coba melawan tentara Israel," lapor Ynet, mengutip tentara pendudukan.

Situs berita tersebut menambahkan bahwa Hizbullah “setiap hari berusaha menerobos sistem pertahanan udara dan mengambil pelajaran".

"Hal ini menjadi jelas dengan sudut peluncuran yang berbeda-beda yang digunakan Hizbullah, konsentrasi peluncuran, dan jumlah bahan peledak yang berbeda-beda setiap senjata yang ditembakkan, di antara faktor-faktor lainnya," terang situs berita itu.

Dalam perkembangan lain, sebuah video muncul di jejaring sosial, yang memperlihatkan Hizbullah menunjukkan serangan roket Katyusha di Israel utara.

Koresponen Al Jazeera Arab telah memverifikasi dan membagikan video tersebut.

Dari rekaman itu, tampak pasukan Hizbullah di Lebanon selatan menembakkan sistem peluncur roket ganda, yang masih disebut dengan nama era Soviet Katyusha.

Pertama kali dibuat dan digunakan oleh pasukan Soviet selama Perang Dunia II, varian baru sistem peluncur roket yang dipasang di truk menelan biayanya yang rendah.

Tetapi, mobilitas, dan kemampuannya mengirimkan muatan rudal lebih cepat daripada artileri.

Serangan roket tersebut dikatakan dilakukan di pemukiman Kiryat Shmona di Israel utara, dekat perbatasan selatan Lebanon.

Baca juga: Serangan Hizbullah Masuki Fase Mematikan, Api Berkobar Membakar Sebagian Wilayah di Israel Utara

Pesawat tempur Israel mengebom Lebanon selatan

Sementara itu, pesawat tempur Israel menyerang peluncur roket Hizbullah dan bangunan di daerah al-Naqura, Marun al-Ras dan al-Hiyam di Lebanon selatan semalam, kata militer Israel dalam sebuah posting di X.

Serangan itu terjadi setelah Hizbullah mengatakan pihaknya menghancurkan kendaraan tentara Israel dengan rudal presisi jarak dekat, dan Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa dua penggembala tewas dalam serangan Israel di desa Hula di Lebanon, pada hari Minggu.

7 Peristiwa terbaru Perang Israel-Hamas di Gaza

1. Dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken “memuji kesiapan Israel untuk mencapai kesepakatan”.

2. Kepala Penasihat Kebijakan Luar Negeri Israel, Ophir Falk, mengatakan perjanjian gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Joe Biden “bukan kesepakatan yang baik"

"Tapi kami sangat ingin para sandera dibebaskan, semuanya," katanya dalam sebuah wawancara dengan Sunday Times Inggris.

3. Serangan Israel di dekat Aleppo di utara Suriah telah menewaskan 12 pejuang pro-Iran, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

4. Pemerintah kota Palestina telah menyatakan Jabalia dan Beit Hanoon di Jalur Gaza utara sebagai “daerah bencana”.

5. Serangan Israel terhadap Khan Yunis dan Rafah di Gaza selatan telah menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk tiga anak-anak, lapor kantor berita Wafa.

6. 10 orang juga tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan kamp pengungsi Bureij yang berdekatan di Gaza tengah, Wafa juga melaporkan.

7. Wafa mengatakan bahwa pasukan Israel menahan salah satu jurnalisnya, Rasha Hirzallah, setelah memanggilnya ke pusat penahanan, di Tepi Barat yang diduduki.

(oln/shfq/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini