News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rahasia di Balik Pidato Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza: Netanyahu Ikut Susun Tapi Kaget

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu.

Rahasia di Balik Pidato Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza Terungkap, Netanyahu Ikut Susun Tapi Kaget  
 
TRIBUNNEWS.COM - Channel 13 Israel mengungkapkan rahasia di balik proposal gencatan senjata yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Jumat (1/6/2024).

Laporan itu mengungkapkan kalau Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu ternyata ikut berpartisipasi dalam penyusunan proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Joe Biden tersebut.

Partisipasi Netanyahu, kata laporan itu diketahui saat dia mengizinkan tim perunding Israel 11 hari sebelum pidato Biden untuk membahas gencatan senjata jangka panjang di Gaza.

Baca juga: Curigai Pidato Joe Biden, Brigade Al-Quds: Israel akan Tinggalkan Jalur Gaza dalam Keadaan Terhina

"Di balik layar perumusan proposal gencatan senjata Amerika di Gaza oleh Israel, pidato Biden sebagian mengungkapkan proposal Israel yang disetujui oleh Kabinet Militer beberapa hari lalu, ketika sensor militer memutuskan untuk mencegah publikasi laporan apa pun terkait posisi Israel dalam negosiasi selama hari-hari terakhir," tulis laporan tersebut.

Di sisi lain, Lembaga Penyiaran Israel "Kan" melaporkan kalau dalam pertemuan Minggu lalu, kabinet perang Israel terpecah belah atas permintaan Hamas agar Israel mengakhiri perang sebagai bagian dari kesepakatan tahanan.

Baca juga: Pakar Militer: 16 Ribu Tentara Israel Tewas dan Terluka, IDF Mesti Mundur atau Terekspos

"Beberapa menteri Israel percaya kalau ada ruang untuk negosiasi mengenai masalah ini (pengakhiran perang) sementara Netanyahu melihat ini sebagai Penyerahan (menyerah) kepada gerakan perlawanan Palestina," tulis laporan tersebut.

Para pejabat AS juga mengatakan kepada Israel pekan lalu, mereka harus menguji tanggapan pemimpin Hamas Yahya Sinwar terhadap proposal potensial yang mencakup gencatan senjata jangka panjang, rekonstruksi Gaza, mekanisme pemerintahan di Jalur Gaza yang tidak mencakup gerakan tersebut, dan perjanjian perdamaian yang komprehensif.

Pada tanggapan awal setelah pidato Biden, Hamas menunjukkan sambutan positifnya terkait usulan apapun yang mengutamakan penghentian perang secara permanen, penarikan mundur menyeluruh pasukan IDF dari Gaza, rekonstruksi Gaza, dan kembalinya para penduduk ke rumah-rumah mereka.

Baca juga: Hamas Senyum-Netanyahu Manyun, Dua Reaksi Atas Pidato Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza

Laporan KAN melanjutkan, tampaknya rapat kabinet perang Israel pekan lalu merupakan diskusi tentang kondisi yang disampaikan oleh kepala Mossad David Barnea kepada direktur CIA William Burns dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani di Paris beberapa hari lalu.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan pada saat itu kalau perundingan akan dilanjutkan berdasarkan proposal baru yang dipimpin oleh mediator Mesir dan Qatar, dengan partisipasi aktif dari Amerika Serikat.

Baca juga: Tak Jua Menang, Israel Siap Gencatan Senjata Permanen: Negosiasi dengan Hamas Lanjut Pekan Depan

Dalam pernyataan yang dikeluarkan segera setelah pidato Biden, kantor Netanyahu mengatakan, “Pemerintah Israel bersatu dalam keinginan untuk memulangkan tahanan kami secepat mungkin, dan berupaya untuk mencapai tujuan ini.”

Pernyataan itu menambahkan, “Rencana tepat yang diusulkan oleh Israel, termasuk transisi bersyarat dari satu tahap ke tahap lainnya, memungkinkan Israel untuk mempertahankan prinsip-prinsip ini.”

Times of Israel mengonfirmasi, kantor Netanyahu tidak mengklarifikasi apakah usulan (proposal gencatan senjata) Israel sama dengan usulan yang dijelaskan Biden dalam pidatonya.

"Kantor Netanyahu sama sekali tidak merujuk langsung pada pidato Biden," katanya.

Menanggapi pertanyaan tentang apakah kesepakatan yang dijelaskan oleh kantor Netanyahu adalah kesepakatan yang sama dengan yang dikemukakan Biden dalam pidatonya, seorang pejabat senior di pemerintahan Biden dalam konferensi pers menghindari menjawab secara langsung.

Demikian pula, seorang pejabat Israel menghindari menjawab pertanyaan tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa kondisi Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah.

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (X/@netanyahu)

Ada Brifing Tiga Jam Sebelum Pidato Biden 

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris The Sunday Times, penasihat diplomatik Netanyahu, Ofir Falk, menunjukkan kalau proposal tersebut tidak dibuat di Tel Aviv, dan menggambarkannya sebagai "kesepakatan yang kami sepakati - ini bukan kesepakatan yang baik, namun kami sangat menghargainya karena ingin semua tahanan dibebaskan."

Media Ibrani pada Sabtu malam memberikan laporan yang berbeda, di mana Channel 12 mengatakan kalau Gedung Putih memberikan beberapa rincian kepada Kantor Perdana Menteri dan Duta Besar Mike Herzog tentang pidato tersebut sekitar dua atau tiga jam sebelum Biden menyampaikannya.

Saluran Ibrani 13 mengklaim kalau beberapa poin di antara pidato Biden itu berbeda dari apa yang diusulkan Israel.

"Kantor Perdana Menteri Israel marah. Oleh karena itu, Israel belum melakukan pembaruan secara mendasar," tulis laporan itu.

Surat kabar tersebut menambahkan bahwa jadwal tersebut menunjukkan bahwa pidato ini dibuat atas koordinasi dengan Netanyahu, namun sumber Israel mengatakan bahwa Netanyahu sebenarnya terkejut dengan pidato tersebut.

Isi Lengkap Proposal Gencatan Senjata Israel yang Diumumkan AS

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel telah memberikannya "peta jalan baru" menuju gencatan senjata penuh di Gaza.

Biden mengatakan proposal tiga tahap Israel akan dimulai dengan fase enam minggu yang akan membuat pasukan Israel menarik diri dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza.

Presiden AS Joe Biden berbicara pada Makan Malam First in the Nation Carolina Selatan di South Carolina State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, pada 27 Januari 2024. (Kent Nishimura / AFP)

Biden juga akan melakukan pembebasan sejumlah sandera, termasuk wanita, orang tua, dan yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina.

Israel dan Palestina kemudian akan bernegosiasi dalam enam minggu tersebut untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang – tetapi gencatan senjata akan terus berlanjut selama pembicaraan masih berlangsung, kata Biden.

Hamas mengatakan mereka mempertimbangkan secara positif rencana yang diusung Biden.

Mengutip Aljazeera, berikut isi proposal gencatan senjata terbaru yang diumumkan Biden.

Fase Pertama

Baca juga: Isi Proposal Gencatan Senjata Tahap Pertama, Kedua dan Ketiga yang Ditawarkan Israel

- Gencatan senjata berlangsung selama enam minggu di mana pasukan Israel akan menarik diri dari pusat populasi Gaza.

- Para tawanan, termasuk orang tua dan wanita, yang ditahan di Gaza akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

- Warga sipil Palestina akan kembali ke Gaza, termasuk Gaza utara.

- Sebanyak 600 truk akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari.

Para analis mempertanyakan apakah pasukan Israel akan tetap berada di Gaza bahkan setelah gencatan senjata diberlakukan.

“Kami belum mengetahui secara pasti apakah ada pengakuan dari pihak AS bahwa Israel akan tetap menduduki sebagian wilayah Gaza bahkan setelah gencatan senjata tercapai,” kata Abdullah al-Arian, profesor sejarah di Universitas Georgetown, Qatar.

Fase Kedua

Kelompok bersenjata Palestina Hamas dan Israel akan merundingkan persyaratan untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.

“Gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi terus berlanjut,” kata Biden.

Fase ketiga

- Rencana rekonstruksi Gaza, dan solusi politik jangka panjang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini