News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Bebaskan 4 Sandera di Nuseirat, Pengamat Militer Sebut IDF Justru Gagal, Kok Bisa?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan tank dan kendaraan tempur (Ranpur) pasukan Israel (IDF) di Gaza. Pada Sabtu (8/6/2024) pagi, pasukan IDF dilaporkan melancarkan serangan darat yang besar dan tiba-tiba oleh tank dan kendaraan tempur pasukan pendudukan Israel ke kamp Nuseirat di Gaza Tengah.

Pakar militer dar Yordania, Abu Zeid menganalisis klaim keberhasilan Tentara IDF dalam pembebasan 4 sandera di Nuseirat tersebut.

Abu Zeid mengatakan, kalau operasi yang dipuji oleh pendudukan Israel sebagai sebuah pencapaian, justru adalah sebuah kegagalan.

Dia menjelaskan, dalam operasi pembebasan sandera tersebut, hanya 4 tahanan yang bisa dibebaskan.

Namun, harga yang dibayar Israel sangat lah mahal yaitu , 3 tentara yang berpartisipasi dalam operasi tersebut terbunuh, satu dari mereka terluka.

"Selain itu, pasukan pendudukan Israel menggunakan kekuatan besar yang menyebabkan pembantaian di Nuseirat, sesuatu yang jelas menunjukkan kegagalan, bukan keberhasilan, mengingat banyaknya kematian. Ini adalah upaya berapi-api (emosional/non-rasional) yang digunakan dalam operasi tersebut," katanya.

 Abu Zeid juga menyoroti adanya perpecahan di internal pasukan Israel.

Daerah tempat terjadinya operasi pembebasan para tahanan merupakan area tanggung jawab pertempuran di Divisi Parasut ke-98.

"Namun yang melakukan operasi pembebasan adalah unit dari Shin Bet dan Polisi Khusus, bukan Dibisi Paratroopers ke-98. Ada perpecahan, dan ini juga mencolok," katanya.

Abu Zeid menambahkan, rincian proses pembebasan para tahanan masih misterius dan berbau  propaganda media Israel, yang rinciannya sepertinya akan terungkap dalam beberapa hari mendatang.

(oln/almydn/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini