TRIBUNNEWS.COM - Satu pesawat misterius atau tak diketahui menjatuhkan kotak-kotak berisi bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina di Jalur Gaza saat Iduladha.
Saksi mata melaporkan pesawat itu terbang di atas Kota Al-Mawasi dan sekitarnya dan kemudian menjatuhkan bantuan.
Anadoulu Agency memberitakan, bahwa Al-Mawasi dijadikan "zona kemanusiaan" oleh militer Israel ketika Israel mulai menyerbu Kota Rafah bulan lalu.
Saat ini warga Palestina di Gaza menghadapi menghadapi bencana kelaparan di tengah serangan Israel.
Ada banyak negara, termasuk negara-negara Arab dan Eropa, yang rutin mengumumkan adanya bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara di Gaza.
Namun, hanya ada sangat sedikit bantuan kemanusiaan, bahan bakar, dan obat-obatan yang memasuki Gaza.
Adapun pada hari Sabtu lalu militer Israel mengumumkan "jeda taktis" di sepanjang satu rute Gaza selatan agar memungkinkan bantuan mengalir lebih banyak.
Meski demikian, Israel menegaskan, pertempuran di Rafah dan di sekitarnya tidak akan berhenti.
Jeda itu akan berlangsung tiap hari dari pukul 08.00 hingga 19.00 waktu setempat hingga ada pengumuman selanjutnya.
Dengan jeda itu, truk bantuan bisa menyeberangi perlintasan Kerem Shalom yang menjadi pintu masuk utama bantuan ke Gaza selatan.
Dilansir CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan membuka rute dari Kerem Sahlom ke Al Bayuk dan Rumah Sakit Eropa di Khan Youni pada siang hari untuk keperluan mengangkut bantuan.
Baca juga: Israel Umumkam Jeda Pertempuran Harian dari Jam 8 Pagi hingga Jam 7 Malam di Wilayah Salah al-Din
Israel menyebut, hal itu akan dikoordinasikan dengan organisasi intenasional sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan aliran bantuan.
Namun, menurut IDF, pertemuran di Rafah akan berlanjut. "Tidak ada perubahan dalam masuknya bantuan ke Gaza," kata IDF.
Direktur UNRWA Scott Anderson menyambut baik "jeda taktis" itu. Dia berharap jeda itu bisa membuat pihaknya bergerak.