TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah tiba di Korea Utara untuk menghadiri pertemuan dengan Kim Jong Un.
Di Pyongyang, Putin disambut dengan spanduk selamat datang yang besar, sorakan massa, hingga pengibarkan bendera Rusia, The Guardian melaporkan.
Dari rekaman video yang disiarkan oleh media Rusia tampak seorang penjaga kehormatan Korea Utara, termasuk tentara berkuda, dan sejumlah besar warga sipil berkumpul di sebuah alun-alun di ibu kota.
Adegan tersebut menampilkan anak-anak yang memegang balon, dan potret raksasa kedua pemimpin dengan bendera nasional menghiasi Aula Belajar Rakyat Besar.
Kedatangan seorang Presiden Rusia ke Korea Utara adalah kali pertama sejak tahun 2000.
Putin dan Kim Jong Un dijadwalkan menandatangani perjanjian guna memperdalam hubungan kedua negara.
"Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan terhadap kebijakan Rusia, termasuk soal Ukraina," ucap Putin, mengawali pembicaraannya dengan Kim Jong Un, yang dikutip oleh kantor berita Rusia, RIA.
Sementara itu, kantor berita Korae Utara, KCNA menyebut kunjungan Putin ke Pyongyang telah membuktikan hubungan antara kedua negara semakin kuat "hari demi hari".
Delegasi Rusia yang mendampingi Putin, di antaranya termasuk Menteri Pertahanan, Andrei Belousov; Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov; Wakil Perdana Menteri, Alexander Novak.
Kemudian Kepala Badan Antariksa Rusia dan Perkeretaapiannya, juga nama-nama orang penting sekutu Putin di bidang energi.
Kembali mengingat, September 2023 kemarin, Kim dan Putin bertemu di Vladivostok.
Waktu itu, Kim melakukan perjalanan selama seminggu di Rusia.
Baca juga: Vladimir Putin
Setelah pertemuannya dengan Kim Jong Un, Putin menggambarkan keduanya sebagai “kawan seperjuangan melawan negara-negara Barat. upaya untuk mengisolasi mereka melalui sanksi."
Reaksi Amerika Serikat
Tentu saja, Amerika Serikat (AS) meradang dengan pertemuan Putin-Kim Jong Un.