Washington memperingatkan bahwa perjanjian yang disepakati kedua pemimpin itu bakal meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Gedung Putih dan Seoul mengaku punya banyak bukti kalau Korea Utara memasok puluhan rudal balistik dan lebih dari 11.000 kontainer amunisi ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Kim Jong Un dilaporkan meminta bantuan pangan dan energi Rusia, serta memohob agar Moskow membantu negaranya terkait program luar angkasa.
Kedua negara telah membantah mencapai kesepakatan senjata selama pertemuan puncak mereka sembilan bulan lalu.
Akan tetapi, pada malam kunjungan balasannya, Putin berterima kasih kepada pemerintah Kim atas dukungannya.
"Kami tahu rudal balistik Korea Utara masih digunakan untuk menyerang sasaran Ukraina (dan) mungkin ada timbal balik di sini yang dapat mempengaruhi keamanan di semenanjung Korea,” kata Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, kepada wartawan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)