News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Aqsa Pukul Mundur Pasukan Pendudukan Israel dari Kamp Al-Far'a

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koresponden Al Mayadeen melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menarik diri dari kamp al-Far'a, selatan Tubas, di Tepi Barat yang diduduki.

TRIBUNNEWS.COM - Koresponden Al Mayadeen melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menarik diri dari kamp al-Far'a, selatan Tubas, di Tepi Barat yang diduduki.

Brigade al-Aqsa mengumumkan bahwa Hamas meledakkan alat peledak yang menargetkan kendaraan pendudukan Israel di area pasar kamp al-Far'a.

Kendaraan tersebut pun berhasil dilumpuhkan.

Pada Kamis (29/6/2024) fajar, Pasukan Pendudukan Israel menyerbu kamp dan lingkungan sekitarnya.

Konfrontasi dengan kekerasan meletus ketika pasukan pendudukan Israel berusaha menyerbu kamp al-Far'a.

Koresponden Al Mayadeen juga melaporkan, pasukan pendudukan Israel melakukan kampanye penyerbuan di Surif, utara al-Khalil, menyita beberapa kendaraan.

Situasi di Tepi Barat memburuk

Ketua Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa (18/6/2024) memperingatkan bahwa situasi hak asasi manusia di Tepi Barat, termasuk al-Quds Timur, memburuk dengan cepat.

“Situasi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, memburuk secara dramatis,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk pada sesi pembukaan Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dia melaporkan, pada tanggal 15 Juni 2024 kemarin saja, 528 warga Palestina , termasuk 133 anak-anak, telah dibunuh oleh pasukan pendudukan atau pemukim Israel.

Pembunuhan ini telah meningkatkan “kekhawatiran serius akan adanya pembunuhan di luar hukum.”

Baca juga: Dorong Gencatan Senjata di Gaza, Fadli Zon Dukung Rencana Kunjungan IPU ke Rafah 

“Serangan Israel yang tiada henti di Gaza menyebabkan penderitaan yang sangat besar dan kehancuran yang meluas,"

"Penolakan sewenang-wenang serta hambatan terhadap bantuan kemanusiaan terus berlanjut,” kata Turk.

“Israel terus menahan ribuan warga Palestina secara sewenang-wenang. Hal ini tidak boleh dilanjutkan.”

Dia menambahkan bahwa gerakan Perlawanan Palestina terus menahan tawanan, termasuk di daerah berpenduduk.

Setidaknya 37.431 orang telah tewas dan 85.653 terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Dari jumlah tersebut, 35 warga Palestina tewas dan 130 lainnya luka-luka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, tambah kementerian tersebut.

50 tawanan masih hidup di Gaza

Mungkin hanya ada 50 tawanan yang masih hidup di Gaza, menurut seorang pejabat AS dan mediator dalam pembicaraan pembebasan tawanan yang dikutip oleh The Wall Street Journal.

Perkiraan tersebut, yang menurut WSJ sebagian bergantung pada intelijen Israel.

Laporan ini menyiratkan, sebanyak 66 tawanan yang belum ditemukan di Gaza mungkin tewas, jumlah korban yang lebih tinggi daripada yang dinyatakan secara publik oleh Israel.

Hamas menangkap sekitar 250 tawanan pada tanggal 7 Oktober dan sejak itu telah membebaskan 109 di antaranya, sebagian besar melalui kesepakatan pertukaran.

Tujuh tawanan lainnya telah diselamatkan oleh militer Israel.

Pada bulan Desember, pasukan Israel mengakui membunuh tiga tawanan meskipun mereka bertelanjang dada dan salah satu dari mereka mengibarkan bendera putih.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini