TRIBUNNEWS.COM - Penyelidikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terkait serangan 7 Oktober baru akan diungkapkan ke publik pada pertengahan Juli mendatang.
Namun, pada Rabu (19/6/2024), Channel 12 melaporkan adanya kebocoran beberapa temuan IDF dalam penyelidikan serangan 7 Oktober silam.
Dalam bocoran penyelidikan tersebut menyatakan, banyak kasus kesalahan tembak yang dilakukan oleh pihak IDF ke warga dan tentaranya sendiri.
Sehingga, kesalahan tembak tersebut telah menyebabkan kematian tragis dari pihak Israel.
Selain itu, hasil penyelidikan menyatakan bahwa tentara IDF terlalu ragu-ragu untuk menghadapi Hamas.
Beberapa kelompok tentara yang dipanggil untuk berperang tetap berada dalam kapasitas cadangan lini kedua – padahal mereka seharusnya menuju ke garis depan, dan tidak mengetahui bagaimana menangani pertanyaan-pertanyaan rumit di medan perang yang melibatkan situasi penyanderaan di Be'eri.
Dikutip dari The Jerusalem Post, salah satu konsekuensi dari temuan-temuan yang ada hingga saat ini, dapat berupa terhentinya promosi seorang Jenderal Israel bernama Barak Hiram yang menjadi komandan Divisi Gaza.
Barak Hiram telah menjadi salah satu komandan paling kontroversial dalam perang ini, karena dia diduga memberi perintah untuk menembaki unit pemukiman yang berisi Hamas dan sandera.
Bahkan narasi ini masih diperdebatkan, karena perintah penyerangannya mungkin terfokus untuk menyelamatkan tentaranya yang diserang.
Juga tidak jelas apakah ada cara lain untuk menjamin pembebasan para sandera tanpa menyerang para penculiknya dari Hamas.
Beberapa keluarga sandera akan menimbulkan protes keras jika ia ditempatkan di komando Divisi Gaza, sementara banyak personel militer akan keberatan jika ia tidak ditempatkan, mengingat tingkat keberhasilan dan rekornya secara keseluruhan.
Baca juga: 8 Kesuksesan Terbaru Al-Qassam Lawan Pasukan Israel: Bom Situs Militer, Sergap IDF Pakai Ranjau
Pada tanggal 5 Juni, IDF mengumumkan bahwa mereka akan melepaskan penyelidikannya secara bergiliran pada bulan Juli dan Agustus.
Aspek-aspek tersebut akan dipresentasikan oleh petugas kunci kepada Kepala Staf IDF, Letjen Herzi Halevi pada awal Juli dan akan tersedia untuk umum pada akhir musim panas setelah diintegrasikan dengan terbitan lainnya.
Meskipun IDF juga tidak mengkonfirmasi kebocoran tersebut, militer telah bersikap agresif dalam menyangkal kebocoran lain mengenai kegagalan yang berkaitan dengan 7 Oktober.