TRIBUNNEWS.COM - Seorang Pakar Militer, yakni Profesor studi keamanan dan militer di Institut Studi Pascasarjana Doha, Omar Ashour mengatakan Israel akan sulit menghancurkan Hizbullah.
Omar Ashour menyebut Hizbullah Lebanon merupakan kelompok bersenjatan yang lebih kuat dari Hamas.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengatakan soal kemungkinan Israel memperluas konflik dengan Hizbullah.
Dikatakannya Israel kemungkinan akan meningkatkan konflik dengan Hizbullah pada bulan Agustus atau September 2024.
Bahkan Israel berpotensi melancarkan invasi darat ke Lebanon selatan.
"Meskipun Israel tahu bahwa mereka tidak dapat menghancurkan Hizbullah, yang secara militer lebih kuat daripada Hamas, Israel akan berupaya untuk melawan Hizbullah sebanyak mungkin, bahkan mungkin mendorongnya ke utara sungai Litani," kata Ashour mengutip Al Jazeera.
Dirinya mengatakan dibandingkan dengan Hamas, menurutnya Hizbullah memiliki:
- Setidaknya tiga hingga empat kali lebih banyak pasukan pejuang
- Lebih banyak proyektil dengan jangkauan lebih jauh, termasuk 5.000-8.000 roket dan rudal jarak jauh yang dapat mencapai Tel Aviv
- Jangkauan rudal antitank
- Beberapa kemampuan laut dan udara, terbukti dengan drone pengintainya
Baca juga: AS Ragukan Kekuatan Iron Dome Israel: Bisa Kewalahan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah
Hizbullah Disebut Kelompok Non-negara dengan Persenjataan Terbaik di Dunia
Sejak tahun 2006, Hizbullah, dianggap sebagai kelompok bersenjata non-negara dengan persenjataan terbaik di dunia.
Sebagian besar persediaan senjata Hizbullah terdiri dari puluhan ribu rudal terarah, baik jarak pendek maupun jarak jauh.
Hizbullah telah memperoleh ratusan rudal balistik berpemandu, dengan kemampuan untuk menembakkannya dari bunker yang diperkuat dan dari peluncur bergerak.
Dilaporkan penggunaan drone semakin meningkat dan efektif oleh Hizbullah, termasuk senjata kamikaze, yang sulit dilawan oleh pertahanan udara Israel, mengutip The Guardian, Senin (24/6/2024).
Hizbullah pun secara signifikan memperluas persenjataan dan kemampuannya, termasuk memperoleh pesawat nirawak (drone) bunuh diri yang dianggap sulit dilawan oleh Israel.
Disebutkan skala persenjataan rudal Hizbullah, dan doktrin operasional penggunaannya dalam konflik besar dengan Israel, mungkin menjadi tantangan paling besar bagi Israel.
Kemampuan rudal anti-pesawat dan rangkaian rudal telah diperluas.