News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tokoh Senior Israel Anggap Netanyahu Tak Mewakili Negara, Minta Kongres AS Cegah Bibi Berpidato

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kongres AS disebut telah membuat kesalahan besar dengan mengundang Netanyahu untuk menyampaikan pidato.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak; mantan Kepala Mossad, Tamir Pardo; dan empat tokoh politik senior lainnya, menerbitkan surat bersama di New York Times.

Para tokoh senior Israel itu menyerukan para pemimpin Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mencegah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan pidato kepada anggota parlemen AS pada 24 Juli 2024.

Mereka menyebut Kongres AS telah membuat kesalahan besar dengan mengundang Netanyahu yang akrab disapa Bibi.

"Kemunculan Netanyahu di Washington tidak akan mewakili Negara Israel dan warganya," kata tokoh senior Israel dalam suratnya, Rabu (26/6/2024), dilansir Al Jazeera.

"Pidato tersebut akan memberikan penghargaan atas perilaku yang memalukan dan merusak terhadap negara kita," kata para penggugat.

Mereka menekankan, Netanyahu gagal membuat rencana untuk mengakhiri perang di Gaza atau membebaskan puluhan sandera.

"Seruan Kongres untuknya seharusnya bersyarat pada penyelesaian dua masalah ini, serta menyerukan pemilu baru di Israel," bunyi surat itu.

Permintaan Anggota Kongres AS

Anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Alexandria Ocasio-Cortez, sebelumnya juga meminta agar undangan Netanyahu untuk berpidato di Kongres AS pada 24 Juli 2024, dicabut.

Permintaan Alexandria Ocasio-Cortez itu buntut dari kritikan yang disampaikan Netanyahu.

Benjamin Netanyahu diketahui merilis video yang mengkritik pemerintahan Joe Biden karena diduga menahan senjata dan amunisi untuk Israel.

Pada Selasa (18/6/2024), Benjamin Netanyahu mengklaim Amerika Serikat (AS) menahan senjata yang diperlukan untuk perang di Gaza.

Baca juga: Israel Resmikan David Passage di Perbatasan Gaza-Mesir, Hamas: Pengusiran Sistematis Warga Palestina

Netanyahu menuduh Joe Biden telah menunda pengiriman bom berat tertentu ke Israel sejak Mei 2024.

Penundaan itu disebut Netanyahu karena kekhawatiran akan pembunuhan warga sipil di Gaza.

Dalam video yang dirilis, Netanyahu menyiratkan penundaan tersebut memperlambat serangan Israel di Kota Rafah di Gaza selatan.

"Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang yang tidak menghormati hukum AS," katanya, Rabu (19/6/2024), masih dari Al Jazeera.

Sebagai informasi, Kongres AS telah secara resmi mengundang Netanyahu untuk berbicara di hadapan anggota parlemen.

Undangan itu adalah wujud dukungan masa perang terbaru terhadap sekutu lama, meskipun terjadi perpecahan politik atas serangan militer Israel terhadap Hamas di Gaza.

Pidato Benjamin Netanyahu diperkirakan akan menjadi kontroversial di tengah momen perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza.

Penampilan Netanyahu di hadapan Kongres AS yang semakin terpecah, disebut akan mendapat banyak protes baik dari anggota parlemen maupun dari luar gedung Capitol dari pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca juga: Bandara Beirut Dikunjungi Pejabat Asing Setelah Israel Mengklaim Dijadikan Gudang Senjata Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. (Ohad Zwigenberg / POOL / AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Serangan Israel menghantam pusat evakuasi yang ramai di Kota Gaza dan sebuah kamp pengungsi di Khan Younis.

Sebanyak 15 orang tewas, petugas penyelamat mencari korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel di Beit Lahiya, Gaza utara.

Masyarakat di Gaza "mengalami kondisi yang tidak manusiawi" dengan sepertiga penduduknya memungut sampah untuk bertahan hidup di musim panas yang menyengat, kata kelompok bantuan Mercy Corps.

Militer Israel menangkap lima warga Palestina di tengah bentrokan sengit menyusul penggerebekan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, media lokal melaporkan.

Baca juga: Komentari Rencana Israel Serang Lebanon, Erdogan: Kami Lihat Kekuatan Barat di Belakang Layar

Militer Israel menuduh, tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa seorang anggota staf Doctors Without Borders (MSF) yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Kota Gaza adalah seorang pejuang Palestina.

MSF menyebut pembunuhan rekan mereka "sinis dan menjijikkan", dan mengatakan bahwa fisioterapis berusia 33 tahun dan ayah tiga anak itu sedang dalam perjalanan untuk bekerja di sebuah klinik ketika serangan militer Israel menewaskan dia dan lima orang lainnya, termasuk tiga anak-anak.

Setidaknya 37.658 orang tewas dan 86.237 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini