Jawaban yang mudah tidak dapat diperoleh pada saat itu, dan pemahaman penuh mengenai taktik perlawanan pejuang Palestina selama perang kemungkinan besar akan dikembangkan setelah perang usai.
Namun, operasi baru Perlawanan di lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah (menggali terowongan), mungkin memberikan beberapa petunjuk mengenai jawabannya.
Diketahui ujung terowongan berada di tengah jalan, tepatnya Jalan Al-Bahar, yang merupakan jalur aktif kendaraan militer Israel di kawasan tersebut.
Dalam video, juga ditayangkan beberapa adegan sebuah ledakan besar, sebuah lubang besar di tanah yang dilintasi tank tersebut konon hancur, mengutip Palestine Chronicle.
“Pejuang Al-Qassam melakukan penyergapan ketat terhadap pasukan lapis baja Zionis dan menyiapkan ranjau peledak khusus dengan daya ledak besar," ujar laporan Al-Qassam.
Ranjau tersebut ditanam di bawah rutenya setelah beberapa hari pengawasan di Jalan Al-Bahar di selatan lingkungan Tal Al-Sultan di sebelah barat Kota Rafah.
“Ketika pasukan Israel dan tank Merkava lewat pada dini hari tadi, para pejuang meledakkan ranjau tersebut," ujar Al-Qassam lagi.
Menurut laporan Al-Qassam tank Merkava Israel hancur kena ledakan ranjau.
Tak hanya itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga dilaporkan tewas.
"Operasi Israel untuk mengevakuasi sisa-sisa tentara yang tewas dan puing-puing tank berlangsung beberapa jam," lanjut laporan tersebut.
Baca juga: Pasukan Israel Bersiap Umumkan Kekalahan Brigade Al Qassam Seusai Pertempuran di Rafah
Hapus Klaim Kemenangan IDF
Atas serangan ini, Al-Qassam sekali lagi menantang klaim atas kehancurannya, yang coba disebarkan oleh tokoh-tokoh seperti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui operasi ini.
Serangan dan pengambilan rekaman rinci dari kamera al-Qassam merupakan bukti kemampuan Perlawanan yang berkelanjutan untuk mempertahankan kota-kota di Jalur Gaza, meskipun terjadi perang selama lebih dari 260 hari di wilayah yang terkepung.
Sebelumnya, Al Qassam juga menunjukkan video rekaman operasi penting yang dilakukan di Rafah pada Minggu (23/6/2024), di mana pasukan anti-lapis baja menyerang dan menghancurkan sebuah pengangkut personel lapis baja (APC) IDF.
Operasi tersebut menandai momen penting dalam konfrontasi Perlawanan dengan invasi Israel ke Rafah, karena mereka pertama kali menggunakan peluru kendali anti-tank (ATGM) di wilayah tersebut.