News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Drone Milisi Perlawanan Irak Lagi-Lagi Hajar Kota Eilat Israel, Objek Vital AS Target Sah Serangan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone tempur sedang terbang menuju objek serangan. Dalam sebuah pernyataan Koalisi Milisi Perlawanan Irak menyatakan kembali menyerang Objek Penting di Kota Eilat, Israel.

Drone Milisi Perlawanan Irak Lagi-Lagi Hajar Kota Eilat Israel, Objek Vital AS Target Sah Serangan

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Perlawanan Irak pada Senin (1/7/2024) dini hari mengumumkan kalau mereka telah menyerang sasaran penting Israel di Kota Umm al-Rashrash atau Eilat.

Dalam sebuah pernyataan, Kelompok Perlawanan Irak mengatakan kalau serangan menggunakan drone bunuh diri itu kembali menghantam Eilat sebagai kelanjutan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini menghadapi agresi militer pendudukan Israel.

Baca juga: Israel Mau Gempur Lebanon, Koalisi Milisi Irak Ancam Kepentingan AS, Incar Pipa Minyak ke Yordania

“Sebagai kelanjutan dari pendekatan kami untuk melawan pendudukan Israel dan mendukung rakyat kami di Gaza, dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, Mujahidin Perlawanan Islam di Irak menargetkan pagi ini, Senin, 1 Juli, target penting di Um Al-Rashrash (Eilat) yang diduduki," bunyi pernyataan itu.

Milisi Perlawanan Irak menambahkan dalam pernyataannya bahwa operasi penargetan dilakukan dengan drone.

Perlawanan Irak juga mengklaim kalau mereka terus menghancurkan benteng Israel.

Baca juga: Pangkalan Militer AS Kebobolan, Kenapa Markas Rahasia Tower 22 Tak Bisa Deteksi Drone Milisi Irak?

Gambar yang diambil pada tanggal 6 Maret 2020 ini menunjukkan pemandangan tentara dan kendaraan militer AS di pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan yang merupakan bagian dari intervensi militer internasional melawan ISIS di Rmeilan di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah. (DELIL SOULEIMAN/AFP melalui Getty Images)

Objek Vital AS di Timur Tengah Target Sah Serangan

Kelompok Perlawanan Irak mengklaim, mengebom daerah-daerah di Israel dan pangkalan-pangkalan Amerika Serikat (AS) di Suriah dan Irak sebagai balasan terhadap perang yang dilancarkan Israel sehingga menghancurkan Jalur Gaza.

Milisi Perlawanan Irak juga memperingatkan ASkalau mereka akan meningkatkan jumlah operasi bersenjata sebagai respons atas kebijakan Washington yang terus berlanjut dalam memberi bantuan militer kepada tentara Israel (IDF).

Pada hari Minggu, faksi-faksi milisi Irak yang tergabung dalam “Koordinasi Perlawanan Irak” mengadakan pertemuan menyusul ancaman Israel-Amerika untuk melancarkan perang komprehensif melawan Lebanon dan Hizbullah.

Koordinasi tersebut menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa diputuskan bahwa jika Israel melaksanakan ancamannya, kecepatan dan jenis operasi terhadap AS-Israel juga akan meningkat.

Koalisi milisi perlawanan menekankan kalau objek vital yang mewakili kepentingan Amerika di Irak dan wilayah Timur Tengah tersebut akan menjadi "target perlawanan yang sah".

Lolos Cegatan Iron Dome

Serangan pada awal Juli ini merupakan serangan kesekian Milisi Perlawanan Irak yang menyasar Kota Eilat, Israel.

Pada Rabu (26/6/2024) dini hari pekan kemarin, Perlawanan Irak juga mengumumkan kalau pesawat tak berawak (drone) mereka menargetkan "target penting Israel" di kota Umm al-Rashrash (Eilat).

Baca juga: Komandan Angkatan Darat Iran: Poros Perlawanan Membalas Keras Israel Jika Menyerang Lebanon

Saat itu , dalam pernyataan singkatnya, Milisi Perlawanan Irak menyatakan kalau operasi penyerangan ini dilakukan sebagai solidaritas terhadap Jalur Gaza dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.

Kelompok milisi ini bersumpah untuk terus menyerang benteng pendudukan Israel.

Terkait serangan ini, Media Israel, sebelum pernyataan Perlawanan Irak dirilis, melaporkan kalau sebuah drone bisa menghindari intersepsi dan cegatan sistem pertahanan Iron dome dan berhasil mencapai targetnya di Eilat.

Selain itu, sirene dilaporkan terdengar di pemukiman Israel.

Baca juga: Lagi, Pundi Uang Israel Dihajar Serangan, Kilang Minyak Haifa Dihantam Drone Milisi Perlawanan Irak

Serangan Beruntun di Eilat

Serangan ini merupakan kelanjutan serangan Milisi Perlawanan Irak yang  juga menyerang sasaran penting di Eilat pada Minggu (23/6/2024).

Serangan juga dinyatakan untuk mendukung rakyat dan Perlawanan di Gaza.

Selain itu, front dukungan Irak menggarisbawahi bahwa mereka tidak hanya akan berdiri dalam solidaritas dengan Gaza namun juga akan mendukung Lebanon jika terjadi perang besar-besaran di Utara.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Perlawanan Irak menjelaskan bahwa kelompok tersebut akan terus menyerang lokasi musuh, menekankan bahwa operasinya adalah untuk mendukung rakyat Palestina.

Serangan udara pesawat-pesawat tempur Israel, menargetkan sejumlah pinggiran kota Bekaa Timur, terutama Nabi Sheet, Taibe, Al-Khariba, dan Brital, Lebanon Selatan. Suara bom serangan Israel ini terdengar di seluruh penjuru Kegubernuran Baalbek dan Hermel. Serangan ini menjadi balasan atas ledakan drone Hizbullah di Pangkalan Udara Israel di Galilea Bawah, Kamis (16/5/2024). (tangkap layar twitter)

Ingatkan AS Tak Bantu Israel Kalau Serang Lebanon

Perlawanan Irak terdiri dari faksi-faksi Perlawanan di negara tersebut yang mengoordinasikan kegiatan militer mereka di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak.

Dalam konteks berlanjutnya perang Israel di Jalur Gaza dan ancaman perang Israel terhadap Lebanon, pemimpin partai Asaib Ahl al-Haq Sheikh Qais Khazali mengeluarkan pernyataan berani pada hari Senin.

Politisi Irak tersebut memperingatkan AS agar tidak membantu pendudukan Israel, dengan mengatakan bahwa jika Israel menyerang Lebanon dan Hizbullah, bantuan AS ke Israel akan membahayakan kepentingan Amerika di Irak dan wilayah tersebut.

Perlawanan Irak telah melancarkan puluhan serangan terhadap situs-situs Amerika di wilayah tersebut setelah perang Israel di Gaza dilancarkan.

Dibutuhkan janji negosiasi penarikan pasukan Amerika dari Irak untuk menghentikan operasi, yang telah menempatkan berbagai pangkalan di bawah serangan termasuk Pangkalan Udara strategis Ain al-Assad.

Serang Bandara, Pelabuhan, dan Objek Ekonomi Vital Israel 

Perlu dicatat, Eilat merupakan satu di antara kota yang menjadi napas ekonomi Israel.

Belakangan, serangan terhadap objek ekonomis Israel juga dilakukan front milisi lain di kawasan.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengatakan pada Maret lalu kalau mereka “membombardir Ashdod yang diduduki dengan salvo rudal.

Khaberni melaporkan saat itu, gelombang serangan roket Brigade Al-Qassam itu dinyatakan sebagai balasan atas penargetan warga sipil di Jalur Gaza.

Baca juga: Perang Tak Juga Dimenangkan, Israel Umumkan Perintah Penambahan Masa Tugas Ribuan Tentara

Sebagai informasi, Ashdod adalah kota terbesar keenam dan pelabuhan terbesar di Israel yang menyumbang 60 persen dari barang impor negara itu.

Ashdod terletak di Distrik Selatan pesisir Laut Tengah, 32 kilometer sebelah selatan Tel Aviv dan 20 km sebelah utara Ashkelon. Yerusalem terletak 53 km dari kota tersebut.

Serangan ini mengindikasikan, terlepas dari bombardemen tanpa pandang bulu selama sekitar enam bualan oleh tentara Israel, milisi perlawanan masih mampu menggalang serangan secara terorganisir.

Artinya, target perang Israel untuk memberangus Hamas dan gerakan militernya di Gaza, masih jauh dari kata terwujud.

Baca juga: Kataib Hizbullah Ganti Taktik: Setelah Pelabuhan Haifa, Giliran Bandara Kiryat Shmona Israel Dibom

LEDAKAN BESAR - Tangkap layar video yang disebut-sebut menggambarkan ledakan besari di Pelabuhan Ashdod Israel karena serangan drone dari kelompok koalisi perlawanan Irak, Rabu (24/1/2024). (mehrnews)

Sasar Sumber Eknomi Vital Pendudukan

Serangan Brigade Al-Qassam ini juga menandakan rencana terpadu dari gerakan milisi perlawanan lintas-teritorial yang menyasar sumber-sumber ekonomi vital Israel.

Selain pelabuhan, milisi perlawanan dari Houthi Yaman, Hizbullah di Lebanon, hingga Koalisi Perlawanan Irak, juga sudah menargetkan bandara dan fasilitas militer dan ekonomi Israel di bagian utara dan selatan.

Pada Kamis (21/3/2024) sialm, Poros Front Perlawanan dilaporkan kembali menyerang wilayah teritorial Israel dalam lanjutan dukungan mereka kepada rakyat Palestina atas agresi negara pendudukan di Gaza dan Tepi Barat.

 serangan-serangan itu menyerang posisi militer Israel menggunakan rudal dan drone.

Serangan terjadi di belahan Utara dan Israel yang menjadikan negara pendudukan itu terkepung oleh penargetan poros milisi perlawanan.

Baca juga: Houthi Padukan Serangan Perlawanan Irak, Rudal-Rudal Yaman Gempur Pelabuhan Eilat Israel

Dari Irak, Koalisi Milisi Perlawanan Irak mengumumkan, mereka telah menyerang bandara Ben Gurion di kedalaman wilayah Israel menggunakan beberapa drone.

Sementara itu, Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi gerakan Ansarallah Houthi menyerang pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan menggunakan rudal.

Angkatan bersenjata Yaman juga menyatakan menyerang kapal Amerika Serikat bernama Mado di Laut Merah.

Baca juga: Kebobolan Rudal Houthi, Separuh Pekerja Pelabuhan Eilat Israel Bakal Kena PHK

Di sisi lain, pasukan Hizbullah Lebanon menyasar target-target militer Israel di bagian Utara negara pendudukan itu dengan menghancurkan beberapa pangkalan militer Israel dengan roket dan mortir selama lima operasi berturut-turut.

Anggota milisi Ansarallah atau biasa disebut pemberontak Houthi sia menghancurkan Israel (AFP)

Poros Perlawanan Lintas Teritorial

Sejak tanggal 7 Oktober 2023, rezim Zionis melancarkan serangan militer besar-besaran ke Jalur Gaza dan Tepi Barat. Agresi yang didukung negara-negara Barat ini telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina gugur.

Menurut laporan terbaru, lebih dari 31.000 warga Palestina telah gugur syahid dan lebih dari 72.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza.

Perlawanan Palestina di Gaza dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya di Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah telah mengumumkan kalau mereka akan membalas kejahatan rezim Zionis.

Rezim Zionis Israel dibentuk pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina. Keberadaan rezim ilegal ini kemudian diumumkan pada tahun 1948.

Sejak saat itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan untuk melakukan genosida terhadap warga Palestina dan mengambil alih seluruh tanah mereka.

Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel

(oln/khbrn/almydn/pt/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini