TRIBUNNEWS.COM – Penyelidikan tentang asal-usul pager yang meledak secara massal di Lebanon merembet hingga Bulgaria dan Hungaria.
Israel dipandang luas sebagai dalang di balik ledakan ribuan pager yang digunakan pejuang Hizbullah pada Selasa (17/9/2024).
Sejak kapan dan bagaimana serangan pager itu dilakukan masih belum diketahui, meski ada kemungkinan peran dari Taiwan, Hungaria, dan Bulgaria, menurut laporan The New Arab.
Tidak jelas bagaimana rinciannya dan kapan pager tersebut diubah menjadi senjata sehingga dapat diledakkan dari jarak jauh.
Pertanyaan serupa juga muncul terkait dengan ratusan radio walkie-talkie yang meledak pada Rabu, sehari setelah ledakan pager.
Satu teori adalah bahwa pager tersebut disabotase dan dihubungkan dengan bahan peledak setelah meninggalkan pabrik.
Teori lainnya adalah bahwa Israel mengatur seluruh rantai pasokan tersebut.
Taiwan dan Hungaria
Foto-foto pager yang meledak, yang dianalisis oleh Reuters, menunjukkan format yang konsisten dengan perangkat yang dibuat oleh Gold Apollo Taiwan.
Namun, Gold Apollo mengatakan pada Rabu, pager tersebut dibuat oleh BAC Consulting, sebuah perusahaan yang berpusat di ibu kota Hungaria, Budapest.
Pada Rabu, pemilik sekaligus CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono, mengatakan kepada NBC News bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo, tetapi dia tidak terlibat dalam pembuatan pager tersebut.
Baca juga: Sosok Wanita yang Dituduh Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon, Mengaku Hanya Perantara
"Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah," katanya kepada NBC.
Bulgaria
Pihak berwenang Bulgaria mengatakan pada Kamis (19/9/2024), kementerian dalam negeri dan dinas keamanan negara tersebut telah membuka penyelidikan terhadap kemungkinan peran sebuah perusahaan dalam ledakan pager Lebanon.