Tentara Israel akan Akhiri Operasi Militer di Rafah: Bentuk Perang Gaza Berubah, Hamas Bikin Frustasi IDF
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel. Benjamin Netanyahu dilaporkan menggelar rapat dengan para pemimpin senior militer Israel (IDF) mengenai penghentian operasi militer di Rafah.
Keputusan penghentian operasi militer di Rafah disebutkan akan secara dramatis mengubah sifat perang di Gaza.
Baca juga: Sumber Keamanan Israel: Hamas Gagalkan Operasi Fase B IDF, Invasi Rafah Berakhir dalam 2 Minggu
Media Israel mengindikasikan kalau hal ini berarti IDF akan beralih ke fase serangan terkonsentrasi dan terarah yang disertai dengan serangan udara.
Hal ini terjadi seminggu setelah Netanyahu mengatakan pertempuran sengit militer Israel melawan Hamas di Rafah hampir berakhir.
Baca juga: IDF Segera Mundur dari Rafah, Media Israel: Dua Batalyon Hamas Belum Terlibat Pertempuran
“Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara untuk Channel 14 Israel.
Namun, ia menekankan bahwa hal ini “tidak berarti bahwa perang akan segera berakhir, namun perang dalam fase intensnya akan segera berakhir di Rafah.”
Media Israel menyatakan bahwa dengan berakhirnya operasi Rafah, Israel secara praktis akan terlibat dalam negosiasi penyelesaian dengan Hizbullah di Lebanon di bawah mediasi Amerika Serikat.
Baca juga: Tentara Israel Otw Lebanon, IDF Serang Besar-besaran Pusat Kota Rafah, Bombardir Sheikh Ajlin
Sementara itu, seorang komentator urusan politik di Channel 12 mengutip pejabat Israel yang mengatakan kalau perang di Gaza belum berakhir, namun bentuknya saat ini diperkirakan akan berubah.
Menurut komentator, tahap kedua perang akan fokus pada serangan dan operasi udara, yang berarti bahwa militer Israel akan beroperasi “di mana pun ada informasi tentang aktivitas Hamas.”
Baca juga: Penyergapan Maut Shejaiya, Intelijen Israel Dikelabuhi, Qassam Gebuk Divisi ke-98 Paratroopers IDF
Skenario Shejaiya Terulang di Rafah
Yaron Avraham, komentator lain urusan politik di Channel 12, menyoroti kembali menyerbunya pasukan IDF ke wilayah Shejaiya (beberapa literatur menyebut dengan Shujaiya).
Avraham mengatakan, ini adalah ketiga kalinya pendudukan Israel mencoba melakukan operasi di lingkungan al-Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza, menunjukkan bahwa Hamas telah membangun kembali infrastrukturnya dan mengatur ulang sistem struktur sipil dan otoritas dan mendistribusikan makanan, bantuan kemanusiaan, dan pasokan medis kepada warga sipil di Jalur Gaza.
Avraham mengklaim kalau militer Israel memasuki lingkungan al-Shujaiya untuk ketiga kalinya untuk menghancurkan situs-situs yang tidak ditemukan dalam upaya pertama atau kedua.
Dia memperkirakan skenario yang sama akan terjadi di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan bahwa operasi Perlawanan Palestina di lingkungan Shejaiya membantah narasi Israel, mengonfirmasi kalau Brigade al-Quds dan Brigade al-Qassam terus memancing tentara Israel untuk kemudian melakukan penyergapan di sana.
Baca juga: Shejaiya Kembali Makan Korban Tentara Israel, Al-Qassam Hanguskan 2 Merkava, Hamas Sembuhkan Diri
Mantan Jenderal IDF: Operasi Militer di Gaza Bak 'Syndrom Kompleks Sisyphus', Hamas Bikin Frustasi
Para pejabat militer Israel telah menggarisbawahi ketidakpuasan mereka terhadap operasi militer di Jalur Gaza, dengan menekankan kalau gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, setelah berbulan-bulan digempur bukan melemah melainkan justru bisa memperoleh kembali kekuatannya.
Baca juga: Shejaiya Kembali Makan Korban Tentara Israel, Al-Qassam Hanguskan 2 Merkava, Hamas Sembuhkan Diri
Giora Eiland, pensiunan mayor jenderal, mengatakan kepada Channel 13 Israel, menyirartkan, pasukan IDF di medan pertempuran cenderung frustasi kerena kekuatan Hamas cenderung tetap kuat.
“Ada sesuatu yang membuat frustrasi dalam semua operasi ini. Ini seperti syndrome Sisyphus yang mendorong sebuah batu ke puncak gunung dan kemudian terguling kembali,” katanya menekankan bahwa Hamas memiliki “kemampuan untuk bangkit kembali.”
Eiland merinci bagaimana setelah pasukan pendudukan Israel menarik diri dari lingkungan tersebut, “mereka [pejuang Hamas] melanjutkan aktivitas mereka di daerah tersebut lagi.”
Pensiunan lain komandan militer IDF, Israel Ziv, mantan kepala departemen operasi militer, mengecam tindakan militer Israel di Gaza, dengan mengatakan "belum ada kemenangan besar dan masih belum ada ketegasan militer."
(oln/almydn/*)